Sobat ini ada soal sastra yang saya ambil dari SMA Stella Duce Yogyakarta.
Paket 1
SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
UJI COBA UJIAN NASIONAL 2008
Alamat : Jl. Dr. Sutomo 16 Yogyakarta telp (0274)513129——————————————————————————————————————————-
Nomor Paket Soal : SASTRA-1
Mata Pelajaran : Sastra Indonesia
Kelas : XII BAHASA
Waktu : 60 menit
Penyusun : Agustinus Suyoto, S.Pd
——————————————————————————————————————————-
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Si Teto anak kolong mengalami masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa, akhirnya padat dengan pengalaman dan pemikiran yang arif bijaksana. Ia seorang tokoh yang berkembang dari anak menjadi dewasa jasmani dan pikirannya. Teknologi, filsafat, mistik, bersatu dalam diri Setadewa, alias Teto.
Unsur intrinsik yang disoroti dalam penggalan resensi di atas adalah ….
A. Penokohan
B. tokoh
C. alur
D. latar
E. Teto
2. Novel Marianne Katoppo yang berjudul Raumanen dapat dikategorikan sebagai bacaan populer. Plot ceritanya sederhana saja. Manen bertemu Monang. Mereka saling mencintai. Terjadi kehamilan atas diri Manen akibat percintaan itu. Klimaksnya terjadi waktu Monang ternyata tak berani menikahi Manen lantaran orang tuanya menjodohkannya dengan gadis lain. Penyelesaianya ialah Manen bunuh diri.
Unsur intrinsik yang terdapat pada penggalan resensi di atas adalah ….
A. sudut pandang dan plot
B. plot dan perwatakan
C. sudut pandang dan latar
D. perwatakan dan latar
E. gaya dan penokohan
3. Tak lama kemudian muncul Dany, sang juara, dengan langkah tegap, dan pada wajahnya melekat cemooh yang menghinakan. Wajahnya lebih tua dan keras. Jaket petinjunya bersulam benang keemasan. Kakinya yang berotot tampak telanjang hampir sampai ke pinggangnya, menunjukkan keyakinan hatinya sebagai pemenang. Tetapi penonton menyorakinya dengan “Huuuuu!!!”
Metode penokohan yang ada dalam cerita tersebut adalah ….
A. Analitik
B. dramatik
C. langsung
D. deskriptif
E. deduktif
4. Tuti dan Mari dua kakak beradik. Keduanya putri R. Wiraatmojo, mantan wedana di daerah Banten. Meskipun Tuti dan Maria bersaudara, sifat mereka sangat berbeda. Tuti seorang pendiam. Ia selalu berhati-hati dalam bertindak. Ia lebih banyak menggunakan akal dan pikiran daripada perasaan. Sebaliknya, Maria gadis yang lincah dan periang, mudah tertawa tapi juga mudah murung. Gadis itu lebih banyak menurutkan perasaannya. Sifat kedua kakak beradik yang berlainan menyebabkan keduanya sering tidak sependapat. (Layar Terkembang, STA).
Unsur intrinsik yang paling dominan dalam penggalan novel di atas adalah ….
A. Alur
B. setting
C. gaya bercerita
D. penokohan
E. sudut pandang
5. Bunga-bunga yang mekar seperti memberi warna pada senja. Udara terasa segar. Daun-daun yang melambai, seperti menyerahkan hijaunya pada amusim. Waktu merambat berputar pada sumbu. Rasa terik yang tadi diam-diam melangkah memasuki kelam yang menyeruak dari segenap dataran hijau. Warna-warna berubah mengelam. Kesenyapan mengedap dalam dada desa. Sepi tiba-tiba meriung seperti kawah gunung. Sepi yang mengalir seakan denyutan nadi. Seperti menguraikan kehidupan yang abadi.
(Apotik Hijau, Korrie Layun Rampan)
Unsur setting yang dipaparkan pengarang dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A. setting waktu
B. setting sosial
C. setting tempat
D. setting budaya
E. setting suasana
6. 1)Seminggu kemudian, kami saling bertelepon lagi dan bicara tentang berbagai soal. 2)Tapi satu hal yang membuatku tertarik pada pembicaraan kami malam itu ialah, pertanyaannya yang kuanggap cukup aneh, —Apakah betul suatu dosa, kalau kita menyelamatkan orang yang jelas-jelas telah melakukan dosa kepada manusia dan Tuhan?
3)Pertanyaannya itu tidak segera kujawab, tapi malah sebaliknya aku bertanya dosa bagaimanakah yang dimaksudkannya itu. 4)Dia lalu menceritakan sebuah cerita yang menarik tentang seorang temannya. 5)Seorang teman akrabnya telah melakukan pembunuhan, karena suatu perselisihan yang sebenarnya masih dapat diselesaikan secara damai. (Telepon, Sori Siregar).
Kalimat yang menandakan dimulainya sorot balik (flash back) dalam penggalan cerita tersebut adalah …
A. kalimat 1
B. kalimat 3
C. kalimat 5
D. kalimat 2
E. kalimat 4
7. Metode penyajian watak tokoh secara dramatik dapat disampaikan melalui hal-hal berikut, kecuali
A. tindakan tokoh
B. perilaku tokoh
C. gaya bahasa pengarang
D. cara berpikir tokoh
E. gaya berbicara tokoh
8. Perhatikan penggalan cerpen berikut ini!
Aku disebut ayah sebagai anak bandel. Sulit diatur. Beraja di hati sendiri. Di antara adik-adikku aku akui memang akulah yang keras kepala. Aku satu ibu satu ayah empat orang; dua orang laki-laki dan dua orang perempuan. Aku anak sulung. Dan selaku anak sulung seharusnya aku tidak bandel tapi penurut. Namun dugaan itu salah. Aku adalah anak yang keras hati, tidak suka diperintah begitu saja. Ayah pernah marah kepadaku. Masih kuingat saat itu aku masih duduk di kelas satu SMP. Ayah memukulku sampai-sampai aku hampir pingsan (Surat dari Ayah, Zaidunddin Tamor Koto).
Penyajian watak tokoh dalam penggalan cerpen tersebut menggunakan metode …
A. tak langsung
B. dramatik
C. simbolik
D. analitis
E. kontekstual
9. Suatu novel dikatakan menggunakan gaya penceritaan akuan jika ….
A. pengarang menjadi tokoh cerita
B. tokoh pencerita terlibat dalam peristiwa cerita
C. tokoh pencerita tidak terlibat dalam peristiwa cerita
D. pengarang tidak menjadi tokoh cerita
E. pengarang menjadi pencerita
10. Nyonya Suryo tersenyum. Tiba-tiba dia ingat peristiwa di mana sifat-sifat Bawuk yang pemurah dan perasa menonjol jauh lebih nyata dari kakak-kakaknya. Waktu itu bawuk sudah duduk di kelas lI HIS. Suatu sore bapak dan ibunya mendapat undangan dari kanjeng bupati buat pesta ulang tahun bupati di kediaman kanjengan. Pesta itu boleh dikatakan besar-besaran juga. Semua onder dan wedana di daerah kabupaten itu mendapat undangan . Juga kontrolir dan tuan-tuan besar kedua pabrik gula yang ada di kabupaten itu, semua mendapat undangan. (Sri Sumarah & Bawuk, Umar Kayam)
Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang pada penggalan cerita di atas adalah . . .
A. akuan sertaan
B. akuan tak sertaan
C. diaan terbatas
D. diaan serba tahu
E. diaan dan akuan
11. Tuti dan Maria dua kakak beradik. Keduanya putri R. Wiraatmojo, mantan wedana di daerah banten. Meskipun Tuti dan Maria bersaudara, sifat mereka sangat berbeda. Tuti seorang pendiam. Ia selalu berhati-hati dalam bertindak. Ia lebih banyak menggunakan akal dan pikiran daripada perasaan. Sebaliknya, Maria gadis yang lincah dan periang mudah tertawa tapi juga mudah murung. Gadis itu lebih banyak menurutkan perasaannya. Sifat kedua kakak beradik yang berlainan menyebabkan keduanya sering tidak sependapat.(Layar Terkembang, STA)
Unsur intrinsik yang paling dominan pada penggalan novel di atas adalah . . .
A. alur
B. C.setting
C. gaya bercerita
D. penokohan
E. sudut pandang
12. Sampai sekarang tanah peninggalanmu itu yang meliputi hampir seperempat desa, masih utuh. Anak-anakmu sepakat untuk tidak membaginya. Resminya tanah itu dikelola bersama, prakteknya anak sulungmu lah yang menguasai, anak yang dulu sudah aku kandung sebulan sebelum kita menikah. Adik-adiknya diberi bagian dari setiap hasil panen. (Sekiranya Kamu tidak Kaya dan Anakmu Tidak Banyak, Agus Fahri Husein)
Gaya penceritaan yang tercermin dalam penggalan cerpen tersebut adalah …
A. diaan terbatas
B. diaan serba tahu
C. akuan sertaan
D. akuan taksertaan
E. sudut pandang mental
13. Kepada pepohonan yang sedang menghijau di musim rendheng, kepada alam yang menebarkan bau tanah terguyur hujan, Ratmi meluruhkan semuanya. Tentang cinta, tentang kejujuran, kepastian hidup. Terlebih kepada keberaniannya berpikir dan bersikap. Ada sesuatu yang telah mendoktrin pikirannya, bahwa menikah tidak ditentukan oleh umur. Bahwa menikah bukan berarti hidupnya berhenti. (Aku Ratmi bukan Kartini, Cipriana).
Gaya penceritaan yang tercermin dalam penggalan cerpen tersebut adalah …
A. diaan terbatas
B. diaan serba tahu
C. akuan sertaan
D. akuan taksertaan
E. sudut pandang mental
14. Di kota ia telah mendapat pandangan rupa-rupa. Dalam diam, Ratmi sedang memilih, berancang-ancang memilih kehidupan mana yang akan ditempuhnya. (Aku Ratmi bukan Kartini, Cipriana).
Jenis latar yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah …..
A. Latar fisik netral
B. Latar fisik spiritual
C. Latar social
D. Latar psikologis
E. Latar suasana
15. Sampai sekarang tanah peninggalanmu itu yang meliputi hampir seperempat desa, masih utuh. Anak-anakmu sepakat untuk tidak membaginya. Resminya tanah itu dikelola bersama, prakteknya anak sulungmu lah yang menguasai, anak yang dulu sudah aku kandung sebulan sebelum kita menikah. Adik-adiknya diberi bagian dari setiap hasil panen. (Agus Fahri Husein)
Gaya penceritaan yang tercermin dalam penggalan cerpen tersebut adalah …
A. diaan terbatas
B. diaan serba tahu
C. Akuan sertaan
D. akuan taksertaan
E. sudut pandang mental
16. Kepada pepohonan yang sedang menghijau di musim rendheng, kepada alam yang menebarkan bau tanah terguyur hujan, Ratmi meluruhkan semuanya. Tentang cinta, tentang kejujuran, kepastian hidup. Terlebih kepada keberaniannya berpikir dan bersikap. Ada sesuatu yang telah mendoktrin pikirannya, bahwa menikah tidak ditentukan oleh umur. Bahwa menikah bukan berarti hidupnya berhenti. (Aku Ratmi bukan Kartini, Cipriana).
Gaya penceritaan yang tercermin dalam penggalan cerpen tersebut adalah …
A. diaan terbatas
B. diaan serba tahu
C. akuan sertaan
D. akuan taksertaan
E. sudut pandang mental
17. Di kota ia telah mendapat pandangan rupa-rupa. Dalam diam, Ratmi sedang memilih, berancang-ancang memilih kehidupan mana yang akan ditempuhnya. (Aku Ratmi bukan Kartini, Cipriana).
Jenis latar yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah …..
A. Latar fisik netral
B. Latar fisik spiritual
C. Latar sosial
D. Latar psikologis
E. Latar suasana
18. Aku berdiri di gerbang desa. Tas gendong yang bergayut di pundakku terasa makin berat. Rasa ngilu pada urat-urat leherku mulai menjalar di lengan kiri kananku. Padahal, kemarin ketika aku berangkat pagi-pagi dari Jakarta beban itu masih terlalu ringan bagiku. (Cerpen, Kembali ke Desa).
Unsur intrinsik yang tergambarkan dalam kutipan di atas adalah …
A. latar dan sudut pandang
B. alur dan penokohan
C. tema dan amanat
D. plot dan karakterisasi
E. pesan dan penokohan
19. Sampai di rumah kuceritakan pengalamanku pada ibu. Lama ibuku terdiam, menatapku dan baru kemudian berkata,”Rasanya kamu perlu mencoba jadi tukang becak”. (Cerpen, Becaak).
Amanat yang disampaikan pengarang melalui paragraf cerpen di atas adalah agar kita …
A. menyantuni orang lain
B. berbelas kasih pada orang lain
C.memberi pelajaran pada orang lain
D.merasa beruntung dibandingkan orang lain
E.memahami kesulitan hidup orang lain
20. Ketika berpikir tentang “Keluarga kami yang berbahagia” Sandra hanya mendapatkan gambaran sebuah rumah yang berantakan. Botol-botol dan kaleng-kaleng minuman yang kosong berserakan di meja, lantai, bahkan sampai ke atas tempat tidur. Tumpahan bir berceceran di atas kasur yang spreinya terseret entah ke mana. (Pelajaran Mengarang, Seno Gumira Ajidarma).
Unsur intrinsik yang paling dominan dalam penggalan cerpen di atas adalah …
A. penokohan
B. alur
C. latar
D. sudut pandang
E. tema
21. Suatu hari Ayah memergoki Bagyo membuka lemari es. Ayah mengintip. Ternyata Bagyo mencuri es krim. Ayah membiarkan Bagyomenikmati es krim itu, tetapi kemudian Bagyo dikeluarkan.
“Mula-mula ia mencuri es krim,” kata Ayah,” lama-lama ia mencuri perhiasan.”
“Dia kan bisa bilang atau beli sendiri kek! Berapa sih harganya!”
Di dalam penggalan cerpen di atas, tergambar watak ayah, yaitu …
A. jujur
B. kejam
C. disiplin
D. keras kepala
E. tak mau kompromi
22. Aku masih ingat riwayat Maeda dengan istrinya. Istrinya orang Indonesia. Maeda sendiri ada darah Indonesia-nya. Ayahnya sebelum perang memiliki toko di Surabaya dan dapat anak dari seorang perempuan, Maeda. Anak di luar nikah ini diakui oleh ayah Maeda, dia disekolahkan di Surabaya di sekolah Europese Lagere School dan ketika kemudian ayahnya kembali ke Jepang, ia dibawa ke Jepang. Akan tetapi ketika itu dia sudah besar. Dan hanya dua tahun di Jepang pecahlah perang dunia kedua dan segera Maeda masuk tentara Jepang, dan dikirim bersama-sama dengan pasukan pendaratan pertama di Jawa.
Daya tarik yang menonjol dalam penggalan cerita di atas terletak pada ….
A. alur
B. latar
C. majas `
D. tema
E. point of view
23. Dan semenjak itu Badri tinggal di rumah mertuanya, seperti juga suami-suami yang lain di Minangkabau. Pola hidup yang matrilineal yang tidak disukai Badri ketika masa remajanya ternyata demikian indah dalam kenyataan setelah ia menikahi Lena. Kalkulasi biaya hidup yang mencemaskan dulu ternyata pula tidak diributkannya. Malah ketika anaknya lahir, Lena dianjurkannya sendiri untuk menjadi guru. Karena seni hidup bukanlah sesuatu yang eksak, melainkan penyesuanian diri pada iklim yang membentuk masyarakat. Dan idealisme masa jejakanya ternyata pula hanya utopi semata. Idealisme yang membius pada orang-orang yang tidak mempunyai beban hidup keberatan. Sedangkan idealisme seorang laki-laki yang menjadi suami dan menjadi seorang ayah ialah idealisme yang abadi, yakni bagaimana membahagiakana istri dan anak-anaknya. (Jodoh, AA Navis).
Kutipan cerpen di atas mengandung amanat …
A. pola hidup matrilineal menyenangkan
B. kalkulasi biaya hidup janganlah terlalu dicemaskan
C. idealisme seorang laki-laki yaitu menjadi suami yang membahagiakan istrinya
D. seorang ayah yang ideal bagi anaknya
E. sebagai seorang suami hendaknya bertanggung jawab
24. Pada suatu hari hujan turun di pegunungan. Tetapi di lembah hanya mendung sehingga aku berjalan tanpa payung ke seklah melalui jalan sawah. Sekali ini aku tidak bisa berjalan menyeberangi banjir. Aku harus berenang. Jika berjalan dalam air, pakaian dan sepatu bisa kupegang sehingga tidak turut basah. Tetapi jikia berenang, sukarlah membawanya melewati arus yang sangat deras. Untung sungai itu tidak begitu lebar. Aku mendapat pikiran untuk melempar lebih dahulu sepatuku, kemudian pakaian-pakaianku, kecuali pakaian dalam (Gerson Poyk).
Unsur intrinsik yang terdapat pada kutipan di atas adalah …
A. tema
B. Alur
C. penokohan
D. latar
E. majas
25. Seperti selama ini, bahwa sesungguhnya ia begitu kecewa kepada dirinya, kepada kesuksesan istrinya, kepada kejayaan anak-anaknya. Kebanggan dan harapan kepada anak bungsunya yang diharapkan dapat mengubah dunia, yang selama ini dia pendam, perlahan-lahan pudar.
“Betul anakku, Engkau akan menjadi hakim yang sukses. Tapi apakah yang dibutuhkan itu adalah hakim yang sukses…”, Tumoru Sihotang tidak dapat melanjutkan kata-katanya. (Hakim, Aprinus Salam)
Suasana batin tokoh Tumoru Sihotang berdasarkan penggalan cerpen di atas adalah….
A. Bahagia
B. puas
C. kecewa
D. bimbang
E. bersyukur
26. Pecah ombak di Tanjung Cina menghempas pecah di tepian biarlah makan dibagi dua asal adik jangan tinggalkan.
Ditinjau dari segi bentuk, ciri puisi lama di atas adalah ….
A. bersajak abab
B. berbentuk syair
C. bertema kepahlawanan
D. pengaruh puisi Persia
E. kata-katanya tidak baku
27. Demi amanat dan beban rakyat Kami nyatakan ke seluruh dunia Sebuah aksi perlawanan Terhadap kepalsuan dan kebohongan Yang bersarang dalam kekuasaan _ Orang-orang pemimpin gadungan (Mansur Samin)
Puisi di atas termasuk puisi Angkatan ‘66 karena bertema
A. perjuangan kemerdekaan
B. menegakkan keadilan dan kebenaran
C. revolusi sosial
D. melawan penjajah
E. membangkitkan semangat untuk berperang
28. Alangkah bagusnya hari sepagi ini. Ke gedung akuarium, kawan. Marilah kita ke sana, melihat ikan yang sedang berenang-renang di dalam air yang jernih. Ke sebelah kanan, kawan, sebab sebetah kiri penuh sesak teman-teman kita yang sedang melihat pula. Lihat, lepu ayam ikan ganjil. Sirip dan ekornya tumbuh melebihi panjangnya dari ikan biasa, sehingga merupakan ayam kalkun. Warnanya yang kemerah-merahan bercampur putih itu, sepadan benar dengan lenggoknya perlahan-lahan di air tenang. Semua teman-temannya tidak dipedulikannya. Dengan sombong katanya, “Adakah lagi yang melebihi kegagahan dan kebagusanku? Akulah raja keindahan di air ini. Lihatlah, mereka lari, malu seraya menyingkirkan diri. (Dari Tinjauan Dunia Sang karya Maria Amin)
Penggalan cerpen di atas beraliran ….
A. idealisme
B. simbolisme
C. mistisisme
D. surealisme
E. naturalisme
29. Tidak, rakyat sederhana tidak mau perang, ia hanya mau hidup sederhana dan hidup bebas dari ketakutan esok hari tidak mempunyai celana. Tapi orang tinggi-tinggi dan besar-besar rnau perang, yang satu untuk demokrasi dan yang lain kemakmuran bersama di Asia Timur Raya. Kusno tidak tahu arti demokrasi dan perkataan kemakmuran sangat menarik hatinya. Ia sebenarnya ingat kepada celananya. Kemakmuran baginya celana.(Dari Kisah Sebuah Celana Pendek karya Idrus).
Ciri khas yang menampakkan bahwa penggalan cerita di atas termasuk karya sastra pada masa Jepang adalah ….
A. banyak menggunakan kata sehari-hari
B. melukiskan kehidupan pada masa perang
C. menyentuh perasaan yang membacanya
D. menggunakan lambang dalam mengungkapkan maksud
E. isinya menggambarkan kehidupan nyata rakyat kecil
30. “Bukan saja perceraian ini yang aku rusuhkan, Ibu, “sahut Rapiah dengan sesak napas dan menghisak-hisak. “Entah apakah sebabnya, tetapi dalam seminggu ini hatiku sudah tak senang-senang lagi. Entah atamat apa yang sudah datang pada diriku, aku tak dapat mengatakannya; tetapi perasaanku sudah lain. Kata orang, kita tidak boleh percaya akan . takhayul, tapi banyak pula orang berkata, jika sanggul rambut terlepas sedang makan, alamat suami hendak direbut orang. Benarkah demikian, Bu ?” (Dari Salah Asuhan karya Abdul Muis)
Sikap Rapiah menghadapi persoalan dalam penggalan roman di atas adalah ….
A. sedih dan bimbang
B. gembira dan sedih
C. rusuh dan was-was
D. gembira dan was-was
E. rusuh dan gembira
31. “°Tetapi lelaki tr’dak diciptakgn untuk dikalahkan “, katanya. “Seorang lelaki bisa dihancurkan tetapi tidak dikalahkan. ” Sayang sekali aku telah membunuh ikan itu, pikirnya. Sekarang saat-saat berbahaya akan tiba dan aku bahkan tak memiliki kail. Deutuso itu kejam dan gesit dan perkasa dan cerdik. Tetapi aku lebih cerdik daripadanya. Barangkali tidak, pikirnya. Barangkali hanya aku bersenjata lebih lengkap.
“Jangan berpikir, lelaki tua, ” katanya keras. ” Berdayarlah terus dan bertindak kalau sesuatu terjadi nanti. “Dari Lelaki _Tua dan Laut terjemahan Sapardi Djoko Damono
Cara pengarang menggambarkan watak tokoh dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A. dengan melukiskan keadaan fisik tokoh
B. langsung menyebutkan sifat tokoh
C. dengan menggunakan kata-kata kias
D. dengan menggunakan lambang-lambang
E. melalui reaksi tokoh terhadap suatu masalah
32. “Tapi itu juga tempat nenek, ” kata Sutan, “di mana ada rusa ada nenek. ” Maksudnya harimau.
“Husss, “kata Wak Katok. “Jangan disebut-sebut namanya. “
Mereka cepat berpakaian. Buyung menyandang senapan lantak Wak Katok. Wak Katok tahu, bahwa dalam terang remang-remang dini hari, mata Buyung yang muda lebih tajam dari matanya, dan dia pun tahu, meskipun belum mengakuinya di depan umum, bahwa Buyung lebih pandai menembak dari dia. Sutan membawa parang panjang dan pisau belatinya. Wak Katok hanya membawa pisau belati saja.Dari Harimau! Harimau! karya Mochtar Lubis
Unsur moral yang disampaikan melalui penggalan novel di atas adala.h ….
A. mengakui kelebihan orang secara satria
B. mangakui lebih pandai dari orang lain bila kenyataan demikian
C. menceznburui orang yang lebih pandai
D. mengusahakan agar orang cepat mendapat celaka
E. selalu mencari keringanan
33. Ah, rumput, akar. jangan turut mengering; jangan mati kaku di tanah terbaring
Nanti, nantikanlah! dengan sabar dan tabah sampai hujan turun membasahi bumi
(Waluyati) –
Kata yang mcmpunyai makna lambang pada bait puisi di atas adalah ….
A. rumput
B. mengering
C. mati kaku
D. terbaring
E. hujan
34. Hakam : Tidak. Aku sudah merokok, tadi.
Cecep :. Ah, jangan jual mahal! Aku sudah tahu beberapa hard ini perutmu tidak terisi dengan teratur. Tukang warung ini merengut saja, kan ? Ya, kau tidak dapat menyalahkannya, bukankah modalnya kecil sehingga ia akan pusing memutar roda usahanya jika banyak orang berutang seperti kau.
Hakam : (diam memandang ke laut)
Cecep :Cobalah rokok tidak halal ini!Barangkali rasanya lebih enak daripada rokok halal jikcz rnemang yang halal tidak ada. Bukankah engkau sering mengatakan cara kerjnku mendapat uang dengara cara yang tidak halal?
Hakam : Aku sudah merokok.
Cecep :Ah, k.au! .Ui kota ini kita tidak dapat hidup jika tidak ulet. Dan keuletan kadang-kadang memaksa kita melepas semua ukuran yang kita tahu (menghembus asap rokok, mengejek).
Hakam : Itulah ‘ yang aku tidak mau!
Cecep meny,eringai) Dan begitulah kau jadinya. Kelaparan, perenung, paa’ahal ranak ist.rimu menunggu hasil kerjamu!
Sifat Cecep dalam penggalan drama di atas yang tepat adaiah ….
A. ulet dalam menghadapi kehidupannya
B. teguh rraemegang prinsip karena ia menaati norma agama
C. menghalalkan semua cara
D. rajin melakukan ibadah
E. tidak berani berbuat yang tidak ia sukai
35. Amal : Kau tidak mau, Andrini ? (memukul meja)
Andrini : Tidak! Rencana itu sangat keterlauan, Amal. Kemarin engkau mengatakan bahwa akan menyusup sendiri ke kota. Katamu pekerjaan itu tidak cocok bagi wanita …
Amal (melihat ke arah jendela) : Ya. tapi kita harus patuh pada perintah. Ini, bukan aku yang meminta, Andrini (seperti berbisik) aku … aku … juga tidak menyetujui sebenarnya!
Andrini (menarik napas): Yah . kalau engkau sendiri tidak setuju, mengapa memaksaku juga ?
Amal (lesu) : Perintah, Andrirti .., perintah komandan!
Andrini (mengejek) : Atau kau tidak mempunyai keberanian?
Amal (memandang Andrini) : Maksudmu?
Andrini (berjalan ke jendela) ; Ya … tidak berani menghadapi komandan yang hanya memikirkan diri sendiri itu …
Konflik yang terdapat dalam penggalan di atas adalah ….
A. ketakutan yang memuncak dalam menghadapi perintah
B. pemaksaan. kehendak tentang rencana pelaksanaan tugas
C. kebimbangan dalam memutuskan rencana yang akan dikerjakan
D. perbedaan pendapat terhadap rencana yang akan dikerjakan
E. ketidakcocokan pendapat tentang pelaksanaan tugas
-SELESAI-
Paket 2
SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
UJI COBA UJIAN NASIONAL 2008
Alamat : Jl. Dr. Sutomo 16 Yogyakarta telp (0274)513129——————————————————————————————————————-
Nomor Paket Soal : SASTRA-2
Mata Pelajaran : Sastra Indonesia
Kelas : XII BAHASA
Waktu : 60 menit
Penyusun : Agustinus Suyoto, S.Pd
———————————————————————————————————————
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Tuti duduk membaca buku di atas kursi kayu yang lebar, di bawah pohon mangga, di hadapan rumah sebelah Cideng Weg. Tiap-tiap petang, apabila ia sudah menyelesaikan pekerjaan rumah dan sudah pula mandi dan berdandan, biasanya ia duduk di tempat itu menanti hari senja. Sesungguhnya, nikmat duduk berangin-angin di hadapan rumah memandang Cideng Weg yang sepi itu. Ke hadapan, latang ia melihat ke seberang kali, kepada rumah-rumah batu yang indah. Di langit jauh di belakang rumah bersusun, awan senja berbagai-bagai warnanya, mengantarkan matahari yang akan terbenam.
Latar penggalan novel Layar Terkembang di atas adalah …
A. sebuah taman
B. di rumah batu yang indah
C. di depan rumah
D. menjelang senja
E. di belakang rumah susun
2. Novel Marianne Katoppo yang berjudul Raumanen dapat dikategorikan sebagai bacaan populer, Plot ceritanya sederhana saja. Manen bertemu Monang. Mereka saling mencinta. Terjadi kehamilan atas diri Manen akibat percintaan itu. Klimaksnya terjadi waktu Monang ternyata tak berani menikahi Manen lantaran orang tuanya menjodohkannya dengan gadis lain. Penyelesaiannya ialah Manen bunuh diri.
Unsur intrinsik yang terdapat pada penggalan resensi di atas adalah …
A. sudut pandang dan plot
B. sudut pandang dan latar
C. gaya dan penokohan
D. plot dan perwatakan
E. perwatakan dan latar
3. Surat-surat itu berbagai-bagailah isinya. Masing-masing menyatakan “cinta berahinya yang tidak terhingga” dengan rupa-rupa caranya. Ada yang mengancam hendak menembak diri di bawah jendela tempat Corrie di asrama jika cintanya tidak terbalas, ada yang hendak menghanyutkan diri di sungai Ciliwung, dan ada pula yang hendak membawa untungnya ke benua Amerika.
Sedikit pun Corrie tidak mengindahkan “ratap dan tangis” dari segala pihak itu, segala ancaman hendak meninggalkan “dunia air mata” ini, dibacanya dengan gelak terbahak-bahak seorang dirinya. (Salah Asuhan, Abdul Muis)
Gaya pengarang dalam penggalan roman di atas adalah gaya …
A. Menyindir
B. menghibur
C. Bercanda
D. serius
E. menasehati
4. Beribu tahun yang lalu, hidup seekor naga raksasa berwarna merah. Dia sudah bosan hidup di bumi. Dikumpulkannya binatang-binatang lain untuk diajak hidup di balik awan. Ada sebuah tempat yang aman dan indah. Semua binatang yang ikut disuruhnya naik punggungnya. Ternyata yang ikut cukup banyak dan baru terasa bahwa tak mungkin mengangkat seluruh binatang yang ikut.
Naga Merah menggeliat, mendengus, mengeram, dan akhirnya terbang. Sampai setinggi pohon, dia baru mengetahui bebannya terlalu berat. Dia sendiri akan terjerembab jika yang menunggangi punggungnya tidak dijatuhkan.
Dari penggalan fabel tersebut dapat disimpulkan sifat tokoh Naga Merah adalah …
A. suka memperhatikan nasib kawan-kawannya.
B. Ceroboh dan tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya.
C. Sombong dan memamerkan kekuatannya di hadapan kawan-kawannya.
D. Merasa senang bila mengetahui kawan-kawannya mendapat kecelakaan.
E. Senang melihat kawannya menderita karena perbuatannya.
5. Bukan guna-guna, bukan mantra, bukanlah yang gaib-gaib, yang dapat dipakai untuk melayani laki-laki. Tetapi perempuan yang menurut, selalu akan dicintai oleh suaminya. Sifat penurut pada perempuan membangkitkan kasihan laki-laki. Sifat penurut itu ialah jalan menuju cinta, kesungguhan hati menuju kasih sayang, dan setia membangkitkan kepercayaan. Bukan keturunan, bukan kekayaan dan kecantikan yang menjadi tiang perkawinan. Hanyalah semata-mata sifat penurut, menyesuaikan diri akan kemauan suami, kepandaian menjaga dan merahasiakan segala yang tak usah diketahui orang lain. Hanya itulah yang harus engkau pelajari … (Layar Terkembang, Sutan takdir Alisahbana).
Unsur budaya yang terdapat dalam kutipan di atas adalah …
A. suami lebih berkuasa daripada istri
B. istri harus selalu mengalah pada suami
C. istri penurut menimbulkan kasih pada suami
D. istri sangat jauh mencintai suami
E. suami harus selalu dilayani oleh istri
6. Pengarang menceritakan segala perasaan dan pengalamannya semasa kecil. Pengarang berhasil memaparkan peristiwa demi peristiwa secara berkesinambungan dan menuntut pembaca untuk menyelesaikan jalan cerita sampai terakhir. Pengarang menceritakan pertemuan tentara Jepang dengan tokoh di kebun belakang rumah. Cerita beranjak dari propaganda Jepang yang mengajak rakyat Indonesia berjuang untuk memenangkan perang Asia Timur Raya.
Unsur resensi yang menonjol dalam penggalan resensi moral di atas adalah ….
A. Penokohan D. Sudut pandang
B. Alur E. Tema
C. Latar
7. “Aku tidak meminta yang bukan-bukan, Sukri. Kemiskinan telah membikin aku terbiasa untuk menerima apa adanya. Kau tidak usah memikirkan kado. Dirimu adalah kado perkawinanku yang berharga. Ambillah aku, Sukri. Sebagai istrimuaku telah bahagia. Jangan pikirkan kado yang tidak-tidak.”
Watak tokoh aku dalam penggalan cerita di atas adalah
A. penurut dan sabar D. sabar dan setia
B. setia dan jujur E. lugas dan setia
C. jujur dan lugas
8. Sepeninggal babu, yang berjalan ke belakang dengan agak bersungut-sungut, duduklah Zubaidah di atas kursi. Pada air mukanya yang tak dapat dikatakan bulat penuh lagi, karena sudah agak lanjut umurnya, tetapi masih elok dan manis parasnya. Terbayang suatu perasaan yang terkandung di dalam hatinya. Rupanya perasaan itu sangat menyesakkan dadanya. Dua tiga kali ia menarik nafas panjang, mengeluh dengan perlahan-lahan
“Suria! Hal yang sekecil itu sudah menerbitkan marahnya, remah anaknya telah menyempitkan merihnya! Akan tetapi hal lain-lain, yanag patut dan mesti diperhatikan, hampir tiada pernah dipedulikannya. Rumah tangga! Begini sulitnya urusan rumah tangga, begini susahnya hidup sekarang ini, Suria berlaku bagai acuh tak acuh juga. Yang dipentingkannya hanyalah kesenangan dirinya. Burungnya lebih perlu kepadanya daripada anak-anaknya. Hampir tak pernah ia bertanya, bagaimana sekolah Aleh dan Enah…”
Masalah yang tersirat dalam penggalan cerpen di atas adalah …
A. Suria lebih mencintai burungnya.
B. Zubaidah selalu mempersoalkan anak-anaknya.
C. Kenakalan Aleh dan Enah memusingkan bapak ibunya.
D. Suria selalu mempermasalahkan yang kecil, sepele, dan tidak bermanfaat.
E. Suria selalu mempermasalahkan Zubaidah yang tidak dapat melayani dengan baik.
9. Si Teto anak kolong mengalami masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa, akhirnya padat dengan pengalaman dan pemikiran yang arif bijaksana. Ia seorang tokoh yang berkembang dari anak menjadi dewasa jasmani dan pikirannya. Teknologi, filsafat, mistik, bersatu dalam diri Setadewa, alias Teto.
Masalah yang disoroti dalam penggalan resensi di atas adalah …
A. perkembangan tokoh Teto.
B. Gambaran tokoh Teto sejak kecil sampai dewasa
C. Teto tokoh yang supel, pandai, dan bijaksana
D. Teto seorang tokoh yang menguasai teknologi, filsafat, dan mistik.
E. Liku-liku kehidupan tokoh Teto
10. “Pulang ke mana Mas? Saya antarkan.” Tiba-tiba suara itu terdengar sangat dekat di telingaku sewaktu aku melangkah di halaman stasiun. Aku pura-pura tak peduli.
” Pulang ke mana sih?” suara tukang becak itu berlanjut. Pasti ditujukan padaku. Terasa tangannya menggamit tasku.
“Dekat kok,” jawabnya sekenanya.
” Ya, mari saya antarkan.”
Aku menoleh padanya. Sialan, dialah tukang becak yang selama dua kali berturut-turut kepulanganku berhasil mencegat dan akhirnya berhasil memaksaku naik becaknya. Yang pertama, setelah tiba di rumah dia meminta tambahan ongkos meskipun yang kuberikan sudah lebih dari cukup. (Sekali-sekali Mas, katanya). Yang terakhir waktu aku sedang menawar becak lain dia sengaja, dengan tubuh kerempengnya, menyorongkan becaknya. Kesudahannya dia aminta tambahan ongkos dengan gaya merengek.
Sifat tokoh tukang becak yang tersirat dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
A. suka memaksa D. tak tahu diri
B. berlagak jagoan E. pemberani
C. pengiba
11. Aku pulang. Perasaanku tak menentu. Aku pergi tidur. Perasaanku tak karuan. Dan aku tak tertidur. Aku memejamkan mata. Harman adadalam kepala. Mengapa aku takdapat melenyapkan dia dan meandang dirinya tanpa arti? Mengapa sedih hatiku melihatnya bercanda dengan gadis lain? Aku merasa seperti seorang diri dan terpencil. Sendiri dan dilupakan. Sendiri dan tak punya arti. Tak punya arti sama sekali bagi Harnan. (Astiti Rahayu, karya Iskasiah Sutanto).
Jenis latar pada penggalan novel di atas adalah …
A. Suasana C. daerah
B. Ruang D. keadaan batin E. waktu
12. Usman Effendi mengatakan bahwa penyelesaian Belenggu tidak sempurna. Pengarang memang tidak mematikan pelakunya, sehingga ceritanya berakhir, tapi menyuruh mereka berpisah sehingga dengan demikian cerita terpaksa berakhir. Namun bagi pengarang itulah akhirnya, walaupun kalimat terakhir cerita berbunyi ‘pintu kemanakah itu?’ Prof Teeuw beranggapan bahwa kalimat itu tidak menimbulkan keberanian, malah lebih menyatakan kesangsian daripada keyakinan.
Unsur yang dibahas pada penggalan bahasan roman di atas adalah …
A. plot cerita C. tokoh cerita
B. isi cerita D. ide cerita E. misi cerita
13. Keprobadian Herman yang penuh kekuasaan seorang manajer itu cukup jelas, tetapi perkembangan pribadi “istri” kurang definitif. Apa yang hilang adalah suasana cerita. Arus rasa ini memang selalu kurang teraba dalam novel. Penjelasan persoalanlah yang selalu digarap penulisannya. Pembaca kurang terbawa larut dalam pengalaman batin tokoh-tokohnya karena berhasil memperbaiki persoalan “bentuk” yang selalu kurang berhasil dalam kedua novelnya yang terdahulu. Daalam cerita ini yang dapat dilihat jelas permulaan, perkembangan persoalan itu dan akhir atau penyelesaian yang diajukan. Ia telah lengkap sebagai sebuah cerita, sebuah wujud, sebuah bentuk.
Unsur sastra yang dikritik dalam penggalan di atas adalah …
A. sudut pandang D. tema
B. penokohan E. amanat
C. alur
14. Setelah Samsu membaca kecelakaan ini, lalu ia menundukkan kepalanya ke atas mejanya, menanagis amat sangat, karena sedih akan nasib kekasihnya dan untungnya sendiripun. Segala citaa-cita hatinya yang semakin lama diharap-harapkannya pada saat itu seakan hilang lenyap, sebagai sebuah batu jatuh ke lubuk, hujan jatuh ke pasir, tak dapat dicari lagi. Pengharapan yang telah sekian lama berurat berdaging dalam jantungnya, tiba-tiba diputusnya oleh Datuk Maringgih, dengan putus yang tak dapat disambung lagi (Siti Nurbaya karya Marah Rusli).
Watak tokoh Samsi dalam penggalan di atas ditampilkan melalui …
A. uraian pengarang D. jalan pikiran tokoh
B. uraian tokoh lain E. perbuatan tokoh
C. pengalaman tokoh
15. Tetapi Syeh Radjab memasukkan anaknya -dengan hati penuh harapan-ke sekolah pemerintah, sambil diberi pelajaran dan pendidikan agama serta cara-cara hidup di desanya. Cepat sekali ia mendapat hasil yang memuaskan dan mendapatkan penghargaan guru-gurunya. Ia selalu tekun dan menjaga sopan santun. Kalaupun tidak parlente, kebersihan selalu dipeliharanya. Di samping itu ia lebih jantan, bahasanya lebih baik dan lebih fasih dari teman-temannya anak-anak tuan besar yang suka menjulurkan lidah dan tidak dapat bicara bahasa Arab dengan baik itu. Sekaranag ia sudah menang pertandingan, harapannya sudah tidak akan meleset, dan dialah yang menjadi harapan keluarganya.
Penggalan di atas menggunakan sudut pandang …
A. gaya akuan D. gaya diaan
B. orang pertama E. orang kedua
C. orang kedua jamak
16. “Sekali lagi, risikonya tinggi. Kau boleh coret namaku dari kontrak ini kalau mau terus!” Ia menyebut dia “kau”. Rosano menatap tajam-tajam, mencoba mewngendalikan diri. “Oke!” katanya setelah mengontrol nafasnya. “Saya coret nama kamu. Akan saya laporkan itu pada Seismoclypse sebagai permintaan kamu sendiri.” (Saman karya Ayu Utami).
Watak tokoh Rosano dilukiskan melalui …
A. apa yang diperbuatnya D. ucapan-ucapannya
B. penggambaran fisik tokoh E. pikiran-pikirannya
C. penerangan langsung pengarang
17. Beberapa hari kemudian aku tertarik pada seorang guru. Frits namanya. Orangnya bertipe piknis dan celoteh sekali. Celotehnya kadang-kadang bernada mengejek tetapi kalau dia diejek, dia takkan marah melainkan mengubahnya menjadi kelakar yang bertele-tele. (Sang Guru, Gerson Poyk).
Watak tokoh Frits dalam penggalan di atas dilukiskan melalui …
A. tingkah lakunya D. kondisi fisiknya
B. cerita langsung pengarang E. tuturan pelaku lain
C. cerita orang-orang di sekitarnya
18. Pak Sastro juga beragama. Tapi, dia tak dapat menanggung perasaannya karena melihat betapa semangat beragama yang meluap itu terutama disebabkan penderitaannya karena kehilangan perkutut “Ya Allah!”
“Alangkah besarnya persoalan yang engkau timpakan atas pundakku ini” katanya berkali-kali dalam hati. Mudah-mudahan kawan-kawanku sedesa terhindar selanjutnya dari cedera (Koong, Iwan Simatupang).
Latar yang terdapat pada penggalan di atas menyatakan suasana …
A. Ruang D. tempat
B. Waktu E. daerah
C. batin
19. “Ia menghendaki aku seperti perempuan lain. Ia mengira aku meminta ini dan itu. Dan ia siap untuk memenuhi, untuk membuktikan bahwa ia adalah suami yang terhormat di mataku. Tapi aku tidak pernah meminta hingga akhirnya ia merasa malu (Warisan, Chairul Harun).
Penggalan novel di atas menggunakan sudut pandang
A. orang pertama D. orang kedua
B. diaan sertaan E. diaan taksertaan
C. orang ketiga
20. Mati yang mati, dikuburkan, habis kisahnya
terasa sedih, karena berpisah daripadanya
tapi hidup yang tiada artinya
terasa sedih, sebab bergaul dengan dirinya
Unsur intrinsik yang tidak terdapat pada bait puisi di atas adalah …
A. Tema D. latar
B. Rima E. pilihan kata
C. Majas
21. Lamalah sudah aku mencari
Berkelana kembali kian kemari
Bersuka raya di taman sari
Baru sekarang ‘ku mengerti
Bahwa bahagia di dalam hati
(Sanusi Pane)
Sajak di atas menggambarkan ….
A. Orang yang merasa berbahagia karena hasil yang telah dicapainya.
B. Orang yang telah menjumpai apa yang dicari selama mengembara.
C. Orang yang mencari kesunyian dan kedamaian dalam dirinya sendiri.
D. Orang yang mencari kebahagiaan melalui kedamaian dalam hatinya.
E. Orang yang mengembara ke mana-mana mencari ketenangan hidup.
22. Pernyataan-pernyataan di bawah ini dapat digunakan untuk mengemukakan apresiasi, kecuali….
A. Saya rasa novel ini sangat bagus, dan pantas dibaca oleh para remaja.
B. Menurut pendapat saya novel ini sangat penting, dan perlu dibaca oleh para remaja.
C. Saya kira novel ini memang sangat bagus, tetapi kiranya tidak cocok dibaca para remaja kita sekarang.
D. Saya percaya bahwa Anda juga akan mengatakan baik dan perlu dibaca remaja bila Anda telah membaca novel ini.
E. Kiranya novel ini sangat menarik bagi para remaja maka sebaiknya setiap remaja membacanya.
23. Karya-karya sastra pada zaman Jepang bercorak simbolik karena ….
A. takut berterus terang D. tidak berani bertanggung jawab
B. untuk menghindari sensor Jepang E. kekejaman pemerintah Jepang
C. takut kepada pemerintah Jepang
24. Yang dapat membedakan cerita pendek dan novel adalah ….
A. masalah jenis karangan D. masalah digresi dalam karangan
B. masalah kesan yang ditimbulkan E. masalah sifat karangan
C. masalah bentuk karangan
25. Berikut ini masalah-masalah yang dapat membedakan pantun dan soneta, kecuali ….
A. masalah sampiran dan isi D. masalah larik-larik tambahan
B. masalah persajakan atau rima E. masalah bentuk
C. masalah jumlah baris atau larik
26. Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Penggalan puisi di atas mengandung makna ….
A. binatang yang bebas D. bebas dari segala ikatan
B. binatang yang tak terikat E. semangat yang bebas melaksanakan getaran jiwa
C. menurut kehendaknya sendiri
27. Seluruh negeri ini
Yang terlalu lama dizalimi
Telah belajar kembali
Untuk menjadi berani
Dalam berbuat
Untuk menjadi berani menghadapi mati
(Taufiq Ismalil)
Isi puisi di atas lebih banyak menunjukkan ….
A. masalah yang bersifat nasional D. masalah yang bersifat sosial
B. masalah yang bersifat universal E. masalah yang bersifat liberal
C. masalah yang bersifat emosional
28. Apakah yang kupunya, anak-anakku
Selain buku-buku dan sedikit ilmu
Sumber pengabdian kepadamu
Kalau di hari Minggu engkau datang ke rumahku
Aku takut, anak-anakku
Kursi-kursi tua yang di sana,
Dan meja tulis sederhana
Dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
Semua padamu akan bercerita
Tentang hidupku di rumah tangga
(Hartoyo Andangjaya)
Puisi di atas bertemakan ….
A. Kemanusiaan D. keadilan sosial
B. patriotisme E. kebangsaan
C. percintaan
29. Bukan guna-guna, bukan mantra, bukanlah yang gaib-gaib, yang dapat dipakai untuk melayani laki-laki. Tetapi perempuan yang penurut, selalu akan dicintai oleh suaminya. Sifat penurut pada perempuan membangkitkan kasihan laki-laki. Sifat penurut itu ialah jalan menuju cinta, kesungguhan kati menuju kasih sayang, dan setia membangkitkan kepercayaan. Bukan keturunan, bukan kekayaan dan kecantikan yang menjadi tiang perkawinan. Hanyalah semata-mata sifat penurut, menyesuaikan diri akan kemampuan suami, kepandaian menjaga dan merahasiakan segala yang tak usah diketahui orang lain. Hanya itulah yang harus engkau pelajari.
Unsur budaya yang terdapat dalam kutipan di atas adalah
A. suami lebih berkuasa daripada istri
B. istri sangat jauh mencintai suami
C. istri harus selalu mengalah pada suami
D. suami harus selalu dilayani oleh istri
E. istri penurut menimbulkan kasih pada suami
30. Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi “
(Taufiq Ismail)
Masalah sosial yang terdapat dalam puisi ini ….
A. kepedulian terhadap orang-orang yang menjadi korban
B. warna hitam melambangkan kesedihan
C. kehidupan masyarakat saling membunuh
D. solidaritas dengan pemerintah
E. saling memberi hadiah dan perhatian
31. Si Teto anak kolong mengalami masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa, akhirnya padat dengan pengalaman dan pemikiran yang arif bijaksana. Ia seorang tokoh yang berkembang dari anak menjadi dewasa jasmani dan pikirannya. Teknologi, filsafat, mistik, bersatu dalam diri Setadewa, alias Teto.
Unsur intrinsik yang disoroti dalam penggalan resensi di atas adalah ….
A. Penokohan B. tokoh C. alur D. latar E. Teto
32. Novel Marianne Katoppo yang berjudul Raumanen dapat dikategorikan sebagai bacaan populer. Plot ceritanya sederhana saja. Manen bertemu Monang. Mereka saling mencintai. Terjadi kehamilan atas diri Manen akibat percintaan itu. Klimaksnya terjadi waktu Monang ternyata tak berani menikahi Manen lantaran orang tuanya menjodohkannya dengan gadis lain. Penyelesaianya ialah Manen bunuh diri.
Unsur intrinsik yang terdapat pada penggalan resensi di atas adalah ….
A. sudut pandang dan plot D. plot dan perwatakan
B. sudut pandang dan latar E. perwatakan dan latar
C. gaya dan penokohan
33. Tak lama kemudian muncul Dany, sang juara, dengan langkah tegap, dan pada wajahnya melekat cemooh yang menghinakan. Wajahnya lebih tua dan keras. Jaket petinjunya bersulam benang keemasan. Kakinya yang berotot tampak telanjang hampir sampai ke pinggangnya, menunjukkan keyakinan hatinya sebagai pemenang. Tetapi penonton menyorakinya dengan “Huuuuu!!!”
Metode penokohan yang ada dalam cerita tersebut adalah ….
A. Analitik B. dramatik C. langsung D. deskriptif E. deduktif
34. Tuti dan Mari dua kakak beradik. Keduanya putri R. Wiraatmojo, mantan wedana di daerah Banten. Meskipun Tuti dan Maria bersaudara, sifat mereka sangat berbeda. Tuti seorang pendiam. Ia selalu berhati-hati dalam bertindak. Ia lebih banyak menggunakan akal dan pikiran daripada perasaan. Sebaliknya, Maria gadis yang lincah dan periang, mudah tertawa tapi juga mudah murung. Gadis itu lebih banyak menurutkan perasaannya. Sifat kedua kakak beradik yang berlainan menyebabkan keduanya sering tidak sependapat. (Layar Terkembang)
Unsur intrinsik yang paling dominan dalam penggalan novel di atas adalah ….
A. Alur D. setting
B. gaya bercerita E. penokohan
C. sudut pandang
35. Awalnya cerita “Lidah Pingsan” bergerak dari seorang wartawan yang yakin terhadap profesinya. Bahwa melalui profesi wartawan yang telah digelutinya, ia akan memberikan kesaksian pada publikterhadap perilaku protes Pak Mardhiko dalam bentuk pepe di Balai Desa Menangan. Mardhiko yang petani ini protes lantaran anaknya dituduh menggerakkan kerusuhan dan hilang tak tentu rimbanya.
Penggalan kritik pementasan drama monolog “Lidah Pingsan” di atas menjelaskan tentang
A. ringkasan cerita drama monolog “Lidah Pingsan”
B. penjelasan segi menariknya drama monolog “Lidah Pingsan”
C. kritik terhadap pertunjukan drama monolog “Lidah Pingsan”
D. penilaian kritikus tentang pementasan drama monolog “Lidah Pingsan”
E. komentar terhadap penampilan Butet sebagai pemain drama monolog “Lidah Pingsan”
36. Adalah Lasi, seorang wanita desa berayah bekas serdadu Jepang. Kulitnya yang putih dan matanya yang khas membawa dirinya menjadi bekisar untuk hiasan sebuah gedung dan kehidupan mewah seorang lelaki tua Pak Han di Jakarta. Betapa gagap Lasi ketika menemukan nilai perkawinannya dengan Pak Han hanyalah sebuah keisengan dan main-main. Kanjat, laki-laki teman sepermainan yang diharapkan menolongnya ternyata tak lagi peduli. Begitulah Ahmad Tohari dalam bekisar Merah-nya mencoba menjalin persoalan yang dihadapi tokoh utama.
Penggalan resensi di atas menyajikan ….
A. data buku yang sedang diresensi
B. garis besar isi (sinopsis) novel
C. alinea pembuka yang memperkenalkan pengarang
D. ulasan singkat tentang keunggulan novel yang diresensi
E. kritik terhadap jalan cerita dan gaya penceritaan novel yang diresensi
37. Yudhis adalah penyair yang lugu. Keluguannya kadang-kadang sampai kepada titik nekad. Sebagai penulis sajak Yudhis nampaknya tidak memperdulikan apakah yang ditulisnya itu benar-benar sajak atau kisah, suatu pekerjaan untung-untungan, atau petualangan yang sama sekali tidak pernah dilakukan oleh penyair-penyair yang berbobot.
(Tentang Sajak Sikat Gigi Yudhistira, Sutardji CB)
Penggalan tulisan Sutardji di atas dapat digolongkan ke dalam ….
A. apresiasi sastra D. Resensi
B. analisis sastra E. kritik sastra
C. teori sastra
38. Bungan-bunga yang mekar seperti memberi warna pada senja. Udara terasa segar. Daun-daun yang melambai, seperti menyerahkan hijaunya pada amusim. Waktu merambat berputar pada sumbu. Rasa terik yang tadi diam-diam melangkah memasuki kelam yang menyeruak dari segenap dataran hijau. Warna-warna berubah mengelam. Kesenyapan mengedap dalam dada desa. Sepi tiba-tiba meriung seperti kawah gunung. Sepi yang mengalir seakan denyutan nadi. Seperti menguraikan kehidupan yang abadi.
(Apotik Hijau, Korrie Layun Rampan)
Unsur setting yang dipaparkan pengarang dalam penggalan cerita di atas adalah ….
A. setting waktu B. setting sosial C. setting tempat
D. setting budaya E. setting suasana
39. Datanglah engkau wahai maut
Lepaskan aku dari nestapa
Engkau lagi tempatku berpaut
Di waktu ini gelap gulita (Amir Hamzah)
Jika diparafrasekan, penggalan puisi di atas dapat dinyatakan dengan kalimat di bawah ini, kecuali
A. Maut diminta datang oleh penyair untuk melepaskan dirinya dari kesedihan
B. Supaya kesedihannya lenyap, penyair memilih mati
C. Maut itu pula tempatnya meminta pertolongan karena waktu itu hatinya diliputi kekalutan
D. Seorang teman menganjurkannya menghabisi nyawanya
E. Ketika kesedihan menyelimuti, penyair putus asa dan berharap maut datang menjemput
40. Apabila kritik hanya boleh kewat saluran resmi,
Maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam
Lembaga pendapat umum tidak mengandung pernyataan
Tidak mengundang perdebatan
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan
(Aku Tulis Pamflet Ini, Rendra)
Sasaran kritik penggalan puisi di atas adalah ….
A. dunia pendidikan D. keadaan ekonomi
B. ketidakadilan E. dekadensi moral
C. keadaan politik
-SELESAI-
Paket 3
MA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
UJI COBA UJIAN NASIONAL 2009
Alamat : Jl. Dr. Sutomo 16 Yogyakarta telp (0274)513129
—————————————————————————————————————-
Nomor Paket Soal : SASTRA-3
Mata Pelajaran : Sastra Indonesia
Kelas : XII BAHASA
Waktu : 60 menit
—————————————————————————————————————-
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan,
sebelum pada akhirnya kita menyerah
(Dari Chairil Anwar, “Dera-derai Cemara”)
Kata metaforis “menyerah” dalam bait di atas berarti ….
a. Kalah d. pasrah
b. Meninggal e. gagal
c. jatuh
2. Majas ini merupakan majas perbandingan yang lengkap atau perbandingan yang utuh, untuk melukiskan suatu maksud dengan pemakaian serangkaian kiasan.
Majas yang sesuai dengan pengertian di atas adalah …
a. metonimia d. hiperbola
b. personifikasi e. metafora
c. alegori
3. Mendadak darah saya mendidih mendengar kata-kata kasar itu
Majas yang dimaksud kalimat di atas adalah ….
a. Paradoks d. metonimia
b. Personifikasi e. hiperbola
c. litotes
4. Dalam batin Corrie, terjadi pergulatan. Ia berusaha menyakinkan dirinya bahwa perkawinan antar dua bangsa tidak akan membawa bahagia. Namun ia tak dapat memungkiri suara hatinya yang mencintai Hanafi. Dengna kesadaran yang dipaksakan. Corrie menulis surat perpisahan dengan Hanafi. Surat itu berisi pandangan-pandangan Corrie seperti petuah ayahnya. Ia juga mengatakan jika kedudukan Hanafi Corrie belum sederajat maka perkawinan bagi mereka adalah mustahil. Corrie tak dapat menerima Hanafi.
Salah Asuhan, karya abdul Muis
Kalimat yang bergaris bawah dalam penggalan novel diatas mengandung majas …
a. Sinekdok d. metonimia
b. Paradok e. metafora
c. eufemisme
5. Sedang di dalam jip, Tono melihat ke luar, ke depan. Dia tahu kemana jalan itu akan membawa jip itu. Jalan itu akna buntu pada sebuah pertinggan di batas kota. Jalan yang kekiri akan membawa mereka ke arah penjara sedang jalan yang ke kanan kea rah kebun karet.
Musim Gugur Kembali di Conecticut oleh Umar Khayam
Majas yang terkandung dalam penggalan di atas adalah …
a. metafora d. hiperbola
b. personifikasi e. litotes
c. alusio
6. Arti istilah bloking yang terdapat dalam pementasan drama adalah …
a. panggung tempat pemain
b. pakaian pemain
c. tata lampu
d. batas ruang gerak setiap pemain
e. penjelasan yang disampaikan sebelum pertunjukan
7. Alat-alat pementasan drama, tata cahaya, tata busana dan tata suara dalam istilah drama disebut ….
a. Setting d. properties
b. Blocking e. prolog
c. latar
8. BUAH RINDU
Datanglah engkau wahai maut
Lepaskan aku dari nestapa
Engkau lagi tempatku terpaut
Di waktu ini gelap gulita
Kicau murai tiada merdu
Pada beta bujangga Melayu
Himbau pungguk tiada merindu
Dalam telingaku seperti dahulu
Amir Hamzah
Berdasarkan isinya, puisi di atas termasuk ….
a. Romans d. elegi
b. Ode e. epigram
c. himne
9. Kalau pandai berkain panjang
Serupa dengan kain sarung
Lebih dari kain pelikat.
Kalau pandai berinduk semang
Serupa dengan ibu kandung
Siang dan malam dijadikan tongkat.
Puisi di atas tergolong talibun. Alasan yang tepat untuk pernyataan tersebut adalah….
a. terdiri atas enam baris dalam satu bait
b. bersajak akhirsilang larik-lariknya
c. berisi curahan perasaan dan nasihat
d. dipakai untuk menyindir orang
e. jumlah lariknya 6 dan berhubungan sebagai sampiran dan isi
10. Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perampok yang amat gagah
Puisi lama di atas disebut ….
a. Pantun c. karmina
b. Gurindam d. syair e. talibun
11. Dari titik ini
Sedang kita tarik garis lurus
Ke titik berikutnya
Segala komponen
tidak jelas. Dalam soal
yang sederhana.
Taufik Ismail
Masalah yang diungkapkan pada satu bait puisi Taufik Ismail di atas adalah …
a. perhitungan dalam matematika yang teratur
b. mengatur kehidupan yang baik dan teratur
c. komponen dalam kehidupan yang belum sesuai
d. hidup yang sederhana perlu keteraturan
e. sesuatu yang sederhana, tetapi tidak jelas maksudnya
12. derai-derai angina pagi
derai hati memandang padi
mengalun hijau lautan
tersungging senyum perawan
Nilai estetika yang terkandung dalam satu bait puisi di atas telah ditunjukan dengan…
a. kepaduan imajinatif dalam puisi
b. pemilihan kata yang penuh persajakan
c. penyusunan larik dalam bait
d. kejelian penyair memilih ide
e. penggambaran alam lingkungan
13. Sintawati datang dari Timur
Sintawati menyusur pantai
Ia sium gelombang melambung tinggi
Ia hiasi dada dengan lumut muda
Ia berjanji atas karang sore dan pagi
Asrul Sani
Nilai estetika yang terdapat pada penggalan puisi di atas adalah ….
a. penggunaan kata menyusur pantai
b. penggunaan kata gelombang
c. ungkapan sore dan pagi
d. pengungkapan kata lumut muda
e. penggunaan majas repetisi
14. Timbul niat dalam kalbumu
Terban hujan, ungkai badai
Terendam karam
Runtuh ripuh tamanmu rampak
Manusia kecil lintang pukang
Lari terbang jatuh duduk
Air naik tetap terus
Tumbang bongkar pokok purba
(Hanya Satu : Amir Hamzah)
Nilai estetika yang terkandung dalam penggalan puisi di atas terletak pada ….
a. bentuk dan diksi d. rima dan bentuk
b. metaphor dan bentuk e. majas dan rima
c. diksi dan rima
15. Segala menebal, segala mengental
Segala tak ku kenal ….
Pengulangan bunyi yang sama dalam kata menebal dan mengental dalam penggalan puisi di atas disebut sajak …
a. Rangka d. sempurna
b. Asonansi e. aliterasi
c. tertutup
16. Sesungguhnya, ia mengetahui, pemuda yang ada di hadapannya tidak lain adalah anak tirinya. Namun, keadaan juga yang menuntut mereka menjadi korban. Wanita pemilik losmen itu mati dengan keris pusakanyasendiri setelah ia membunuh Profesor Tabib yang memaksanya demi memuaskan nafsu setan. Juga si penyair mati dalam berondongan peluru musuh setelah ia mengadakan perlawanan demi kehidupan dan demi bangsanya. “Losmen Sederhana hanya tinggal puing yang membara dan lesu mengepulkan asap kelam-kelam. Terkuburlah di bawah reruntuhan dan sekitarnya pengkhianatan dan pejuang-pejuang tanpa baju seragam, tanpa bintang, tanpa nama, dan tanpa pertanda.” (hal.99)
B. Sularto, Tanpa Nama: Domba-Domba Revolusi, 1964: 99
Kutipan di atas menggambarkan …
a. wanita itu pemilik losmen yang baik
b. peperangan bisa membinasakan segalanya
c. kematian mereka dinilai sebagai pahlawan
d. para tokoh adalah orang yang cerdas, egois, ambisius, patriotic
e. semua tokoh berwatak pengkhianat
17. Bersandar pada tari warna pelangi
kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Chairil Anwar, Deru Campur Debu
Penggalan sajak di atas memberikan citraan …
a. perabaan
b. penciuman
c. pencecapan
d. penglihatan
e. pendengaran
18. TANAH KELAHIRAN
Seruling di pasir ipis, merdu
antara gundukan pohon pina
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkuban perahu
Jamrut di pucuk-pucuk
Jamrut di air tipis menurun
Ramadhan K.H.
Suasana yang tergambar dalam penggalan puisi di atas adalah …
a. sepi, sedih, dan mengharukan
b. sepi, dingin, dan mencekam
c. tenang, tentram, dan damai
d. sepi, haru, dan dingin
e. sepi, tenang, dan menghanyutkan
19. Nyanyian Ladang
Kau akan cukup punya istirah
Di hari siang. Setelah selesai mengerjakan sawah
Pak tani, jangan menangis
Kau akan cukup punya sandang
Buat menikah. Setelah selesai melunas hutang.
Pak tani jangan menangis
Kau akan cukup punya panagn
Buat Si Ujang. Setelah selesai pergi kondangan.
Pak tani, jangan menangis.
Kau akan cukup punya ladang
Buat bersawah. Setelah selesai mendirikan kandang
Pak tani, jangan menangis.
(Daerah Perbatasan : Soebagio Sastrowardojo)
Sikap pengarang dalam puisi di atas adalah …
a. Menghibur d. mengejek
b. Menantang e. peduli
c. membenci
20. Senyummu selalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku pada bulan merah jambu
tapi kotaku jadi hilang tanpa jiwa
…..
(”Gadis Peminta-minta”- Toto Sudarto)
Kata bermakna lambang pada penggal puisi di atas adalah ….
a. tengadah padaku
b. senyummu terlalu kekal
c. bulan merah jambu
d. kotaku jadi hilang
e. tanpa jiwa
21. Berikut ini adalah perbedaan roman dan novel, kecuali . . . .
a. Roman masuk melalui sastra Perancis berupa “noveau roman”, sedangkan novel masuk lewat sastra Inggris.
b. Dilahat dari perkembangannya, istilah roman semakin terdesak, sedangkan istilah novel semakin populer.
c. Istilah roman dimunculkan oleh sastrawan-sastrawan Angkatan 20-an dan 30-an, sedangkan istilah novel dimunculkan oleh sastrawan Angkatan 45
d. Roman menceritakan tentang kehidupan seseorang sejak lahir hingga meninggal, sedangkan novel menceritakan sebagian kisah kehidupan seseorang saja.
e. Siti Nurbaya adalah salah satu contoh roman; sedangkan Harimau-Harimau adalah salah satu contoh novel.
22. Raumanen, karya Marianne Katoppo dapat dikategorikan sebagai novel pop yang menyajikan lagu-lagu asmara muda-mudi. Kadar bobot novel ini terletak pada aspek masalahnya, gaya penampilan, dan sejauh mana pengarang berhasil menggali masalah yang dikemukakannya. Sebagai novel pop yang dikonsumsi orang banyak, dalam arti selera dan pengetahuannya akan karya sastra, Raumanen menyuguhkan plot yang sederhana. Manen ketemu Monang. Mereka saling jatuh cinta, dan terjadi kehamilan atas diri Manen sebagai akibat hubungan cintanya itu. Klimaks ceritanya terjadi ketika Monang tidak berani menikahi Manen yang sudah hamil, karena orang tua Manen telah menjodohkannya dengan pemuda lain. Penyelesaian cerita ini adalah Manen bunuh diri.
Unsur yang dibicarakan dalam penggalan esei di atas adalah . . . .
a. setting d. penokohan
b. tema e. sudut pandang
c. jalan cerita
23. Pasangan karya dan pengarangnya berikut ini merupakan karya sastra masa Abdullah, kecuali . . .
a. Syair Perahu ; karya Hamzah Fansuri
b. Bustanu a-Salatin; karya Sheikh Nuruddin Ibn Ali Ar-Raniri
c. Taju’s-Salatina, karya Bukhari al-Jauhari
d. Gurindam Dua Belas, karya Ali Haji
e. Syair Abdul Muluk, karya Tun Mohammad Sri Lanang
24. Setelah duduk di muka Hanafi, maka dipandanginyalah sejurus akan anaknya, lalu berkata dengan sedih, “Istrimu sangat lelah dan lebih dari sabar, Hanafi. Oleh karena itu, makin tidak patut engkau berbuat serupa itu.”
“Oh ibu, jika ibu hendak menyesal, janganlah aku ibu sesali, baiklah ibu menyesali diri sendiri. Siapakah yang memberikan istri serupa itu kepadaku?”
Dengan tidak dapat ditahan-tahannya, air mata ibu sudah jatuh pula berhamburan, laksana manik putus pengarang. Sejurus lamanya ia tidak sanggup bersuara, karena kerongkongannya bagai tersumbat. Akhirnya berkatalah ia dengan terputus-putus, “Kusangka engkau sedang menyesal atas perbuatanmu tadi, Hanafi. Tapi itulah pula yang engkau sebut. Sudahlah untung bagi orang tua buruk ini, beranak satu yang berfiil serupa ini”.
Judul dan pengarang penggalan roman di atas adalah . . .
a. Salah Asuhan, karya Abdul Muis
b. Azab dan Sengsara, karya Merari Siregar
c. Salah Pilih, karya N. St. Iskandar
d. Di Bawah Lindungan Ka’bah, karya Hamka
e. Pertemuan Jodoh, karya Abdul Muis
25. Maka ia ingat-ingat lagi bagaimana ia memulai mendirikan rumah itu, yg menjadi kebanggaannya, kebanggaan seorang laki-laki, bisa menyediakan tempat berlindung bagi keluarga. Mulanya dari pertemuan sederhana dengan seorang pemborong di rumah Bi Tati. Si Bun itulah orangnya. Obrolan mulanya sederhana saja, tapi kemudian menjadi menarik bagi kedua belah fihak, karena menyangkut suatu rencana pembangunan di pabrik tempat Permana bekerja. Tahu-tahu obrolan itu berkelanjutan. Bun mengajukan tawarannya dan rencana bangunannya. Direktur pabrik menyerahkan pada Permana untuk menilainya dengan syarat, ia minta dibangunkan sebuah gudang di belakang rumahnya. Permintaan itu tidak susah untuk dipenuhi. Dibicarakan dengan pemborong dan pemborong itu setuju. Maka pesanan dilakukan. Perjanjian ditandatangani. Gudang dibuatkan juga.
(Keluarga Permana, Ramadhan K.H.)
Unsur moral yang terdapat dalam kutipan di atas adalah . . . .
a. moral rasa bangga akan hasil kerja
b. moral kesepakatan antara pemborong dengan pemberi kerja
c. moral sikap menghormati orang lain
d. moral korupsi para pemimpin
e. moral sopan santun menghadapi rekan kerja
26. ……..
Demi amanat dan beban rakyat
kami nyatakan ke seluruh dunia
telah bangkit di tanah air
sebuah aksi perlawanan
terhadap kepalsuan dan kebohongan
yang bersarang dalam kekuasaan
orang-orang pemimpin gadungan
……………………………..
(Pernyataan, karya Mansur Samin)
Hal-hal di bawah ini berhubungan dengan puisi “Pernyataan” karya Mansur Samin di atas, kecuali . . . .
a. Sikap penyair terhadap pemimpin gadungan
b. Simpati penyair terhadap aksi perlawanan
c. Pemimpin palsu meminta perlindungan kepada rakyat
d. Amanat dan beban rakyat di tanah air
e. Bangkitnya aksi perlawanan terhadap pemerintahan palsu
27. Rak kardus di atas lantai
Buah remai dalam padi
Pak Agus orang yang santai
Tahu sungguh mengambil hati
Buah remai dalam padi
Lezat cita pula rasanya
Tahu sungguh mengambil hati
Serta dengan budi bahasanya
Lezat cita pula rasanya
Jarwud dengan durinya
Serta dengan budi bahasanya
Setuju pula dengan istrinya
Jarwud dengan durinya
Di tepi jalan orang berlari
Setuju pula dengan istrinya
Seperti bulan dan matahari
Dilihat dari bentuknya, karya sastra di atas termasuk . . . .
a. pantun kilat d. seloka
b. karmina e. talibun
c. soneta
28. “Cerita Lidah (masih) Pingsan sebenarnya merupakan kelanjutan dari cerita Lidah Pingsan. Cerita ini menitikberatkan pada usaha Aji, seorang wartawan yang tetap bersimpati pada Pak Mardiko, mesti Lurah Sepuh sudah lengser keprabon dan digantikan oleh Lurah Baru. Aji yang tetap optimis terhadap profesinya, akhirnya harus menyerah pada keadaan. Dunia pers bukanlah dunia yang bebas meski kebebasan telah digembar-gemborkan oleh pemerintahan Lurah Baru. Faktanya, Tak ada beda antara Lurah Sepuh dengan Lurah Baru. Setiap kali ia hanya di-ping-pong ke Lurah Sepuh atau ke Lurah Baru. Kesaksiannya kepada publik terhadap perilaku protes Pak Mardiko dalam bentuk pepe di Balai Desa Menangan tak membuahkan hasil. Alhasil, kesepian di tengah hiruk pikuk perubahan itu tetap membelenggunya. Ia tetap tak bisa bersuara tentang kasus Mardiko yang anaknya dituduh menggerakkan kerusuhan dan hilang tak tentu rimbanya. Lidah dan penanya tetap tak bisa berbuat apa-apa. Lidah itu MASIH pingsan.
Penggalan esei pementasan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan” di atas menjelaskan tentang .
a. Penilaian terhadap pertunjukan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
b. Ringkasan cerita drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
c. Komentar penulis tentang pementasan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
d. Perbedaan cerita antara “Lidah Pingsan” dengan “Lidah (masih) Pingsan.”
e. Komentar terhadap penampilan Butet sebagai pemain drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
29. Hikayat-hikayat berikut ini adalah karya sastra pada masa kesusastraan Indonesia lama peralihan, kecuali .
a. Hikayat Sang Boma d. Hikayat Jaya Indra
b. Hikayat Indra Maulana e. Hikayat Bayan Budiman
c. Hikayat Indra Mangindra
30. Dan paling tidak direlakan masyarakat kampung adalah perkawinan ayahku, agaknya. Pada titik terakhir, mereka menginginkan agar ayahku kawin lagi dengan seorang perempuan yang berasal dari kampung mereka sendiri.
“Man, ketika kau berusia lima tahun, aku tidak dapat menghindar dari anjuran untuk kawin lagi. Umi dan Bak Toukau pin berkeras-keras menyuruhku. Alasan mereka adalah untuk mencoreng arang yg melekat di kening”
“Maksud ayah?”
“Ya, karena aku sebagai salah seorang anak kampung mereka, tapi sudah melangkahi cara-cara perkawinan yg ada. Hal ini baru bisa ditebus jika aku sudah menikah dgn salah seorang perempuan di sini.” (Bako, Darman Moenir)
Unsur ekstrinsik dalam penggalan di atas adalah . . . .
a. jiwa seorang ayah yang lemah
b. kawin lagi demi adat
c. adat suatu daerah tentang perkawinan
d. kekerabatan dalam suatu kampung
e. pelanggaran tata cara perkawinan
31. Perhatikan puisi berikut ini!
ENGKAU
Engkau adalah cintaku yang harus kudeklarasikan sembunyi-sembunyi
maklum,
para penjaga kubur baru coba bunuh imajinasi kita
engkau adalah istriku yang melahirkan puisi-puisi
namun, debat jadi berkepanjangan ketika peradaban menuntut
bapak biologis atas puisi-puisi
dan, norma digantungkan di bawah salib teman seprofesi
yang jelas tak mengerti hakikat imajinasi
pada penghujung nafasmu
demi masa depan puisi-puisi kita
engkau selipkan bunga kamboja di pelupuk matamu
engkau kalungkan rangkaian kenanga di masa depanmu
engkau adalah cintaku yang harus kudeklarasikan sembunyi-sembunyi
maklum, ………….
Kalimat bermajas personifikasi yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dari puisi di atas adalah ….
a. engkau seperti angin malam hari.
b. engkau sekarat hampir mati
c. batu-batu berguguran
d. malam selalu berpaling dari kita
e. engkau selipkan bunga kamboja di pelupuk matamu
32. Perhatikan pantun berikut ini!
Pergi ke Sunda naik andong
Tidak lupa mampir ke Bekasi
………………………………
Semua hartamu hasil korupsi
Larik yang tepat untuk mengisi bagian rumpang dari pantun di atas adalah ….
a. Jangan bangga wahai para istri
b. Wahai kawan janganlah sombong
c. Siapa sangka siapa menduga
d. Wahai kawan janganlah bimbang
e. Makan nasi di kota Jombang
33. Perhatikan penggalan cerita berikut ini!
“Supardi mana?” tanyaku pada Joko.
“Entahlah!” jawabnya singkat.
Tidak puas dengan jawaban yang sangat singkat itu, aku berjalan mendekati Joko.
“Supardi mana? Tadi dia bersamamu.”
“Aku tidak tahu!”
… adalah sahabatku sejak kecil. … memang telah sepakat untuk saling menjaga dalam petualangan ini.
Kata yang sesuai dengan sudut pandang cerita untuk melengkapi bagian rumpang di atas adalah ….
a. Joko, kami d. Aku, Joko
b. Supardi, kami e. Aku, kami
c. Supardi, Joko
34. Perhatikan penggalan cerpen berikut ini!
Anakku membandingkan tempat tinggal kami yang sekarang dengan Purwodari.
“Di sana lebih banyak pohon buah ya, Bu,” kata sulungku.
“Karena kebanyakan rumah di sana punya pekarangan” sahutku.
“Di ruah kita malahan ada tiga malahan ada tiga macam : golek, kalijiwo, lalu apa Bu, satunya lagi?”
“Gadung.” Jawabku, dan kuteruskan.”Di tempat kakek lebih banyak lagi. Hampir semua jenis mangga ada.”
“Karena tempat kakek lebih luas dari rumah kita di sana!” anak sulungku menyatakan isi pikirannya.
“…. Sekarang, di Semarang inilah rumah kita!”
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dari cerita di atas adalah ….
a. Bagaimana kalau kita pindah ke sana saja?
b. Itu bukan rumah kita, sayang.
c. Kakek tentu senang dengan rumah yang luas.
d. Dan kakek rajin sekali bercocok tanam.
e. Itulah sebabnya kakek tampak sehat.
35. Ia lebih dikenal sebagai penyair. Bahkan orang-orang menyebutnya sebagai raja penyair Pujangga Baru. Sajak aslinya ada 50 buah, prosa lirik terjemahan 1, prosa lirik asli 18. Seluruh karyanya ada 160 buah dalam kurun waktu kurang lebih 15 tahun berkarya. Sayang sekali, akhir hayatnya sangat tragis, ia diculik dan dibunuh oleh pemuda-pemuda yang tidak bertanggung jawab pada tanggal 19 Maret 1946.
Penyair yang dimaksud dalam penggalan biografi di atas adalah . . . .
a. Amir Hamzah
b. Sanusi Pane
c. Sutan Takdir Alisjahbana
d. Chairil Anwar
e. Rustam Effendi
SELESAI
Paket 4
MA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
UJI COBA UJIAN NASIONAL 2008
Alamat : Jl. Dr. Sutomo 16 Yogyakarta telp (0274)513129————————————————————————————————————–
Nomor Paket Soal : SASTRA-4
Mata Pelajaran : Sastra Indonesia
Kelas : XII BAHASA
Waktu : 60 menit
Penyusun : Agustinus Suyoto, S.Pd
————————————————————————————————————–
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama kan merapuh.
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau
kalau ku mati, dia mati iseng sendiri
Chairil Anwar
Makna yang tersirat dalam penggalan puisi di atas adalah ….
a. seseorang yang putus cinta karena meninggal dunia
b. seseorang yang gagal menemui pacarnya yang tidak pergi
c. seseorang yang mkeninggal sebelum bertemu dengan pacarnya
d. seseorang yang telah meninggal sebelum mencapai cita-citanya
e. seseorang yang telah meninggal karena ditinggal oleh pacarnya
2. Perkampungan gubuk-gubuk kecil itu geger. Laki-laki, tokoh kita, kembali. Seorang diri. Tanpa Maria. Tanpa Fifi.
“Dari mana saudara selama ini?”
Nafas pak Centeng terengah-engah.
Dan mana Maria? Mana Fifi?
Penghuni-penghuni lain bertanya serupa. Tokoh kita sayu memandangi mereka.
2. Si Sakit mengeluh pilu.
Salah Seorang : Apanya yang sakit, ah, apanya? Apa?
Salah Seorang : Apa katanya?
Salah Seorang : Apa itu.
Salah Seorang : Kelihatannya orang jauh ini.
Salah Seorang : Asalnya dari mana? Bukit? Nusa?
Perbedaan kedua naskah di atas adalah…
a. naskah pertama termasuk drama, naskah kedua cerita prosa
b. bahasa naskah pertama baik, bahasa naskah kedua tidak baik
c. naskah pertama berbentuk dialog, naskah kedua bukan dialog
d. bahasa naskah pertama benar, bahasa naskah kedua tidak benar
e. naskah pertama penggalan novel, naskah kedua penggalan drama
3. Aku ingin dapat menembang lagu yang baru, di mana bukan hanya aku, engkau dan orang-orang di desa ini saja yang mengerti, tetapi juga orang-orang jauh di seberang hutan sana harus mengerti. Tembang itu haruslah tembang yang baru yang dapat merobek-robek batas antara manusia yang satu dengan yang lain. Ia harus menjadi duta semua hati yang terjepit dan ia harus mampu melenyapkan pengertian yang sempit yang pernah menimbulkan perang.
Pulang : Toha Muchtar
Salah satu cirri karya sastra Angkatan ‘45 berdasarkan penggalan di atas adalah …
a. humanisme universal
b. individualis
c. bersifat kebangsaan
d. proses sosial politik
e. berisi perjuangan
4. Terbendung sejurus arus pikiran Dr. Hamzah. Ia merenung ke luar jendela. Langit cerah. Sinar matahari bermain-main di atas awan yang bergerak. Daun pokok kayu bergamitan. Riang Ria. Di dalam kamar tentram damai …
Aliran sastra yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah …
a. Idealisme
b. Romantisme
c. Mistisisme
d. Naturalisme
e. Neo-naturalisme
5. Ketika itu terperanjatlah Samsu dan Nurbaya lalu berdirilah Samsu di muka Nurbaya akan melindunginya. Oleh sebab bencinya Samsu kepada Datuk Maringgih ini, karena teringat akan sumpahnya di Jakarta, tiadalah dapat ditahannya hatinya lagi menjawab.”Tak perlu engkau berkata begitu! Bercerminlah engkau kepada badanmu sendiri! Adakah engkau sendiri berlaku sopan santun berhati lurus dan benar, tahu adat-istiadat? Jika ada iblis yang sejahat-jahatnya di atas dunia ini, tentu engkaulah iblis itu.
Marah Rusli, Siti Nurbaya
Pernyataan yang berkaitan dengan sudut pandang dalam kutipan di atas adalah …
a. pencerita berposisi di luar cerita
b. pencerita sebagai pencerita akuan
c. pencerita tunggal sebagai tokoh utama
d. cerita disampaikan beberapa orang secara bergantian
e. pencerita sebagai orang yang serba tahu
6. Hanafi membukakan mata lalu berkata, “Bukan tak hendak aku beristri, Bu! Tapi apa boleh buat. Kehendak hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai.”
“Benar Hanafi, benar kata orang tua-tua, jika kail sejengkal, jangan lautan hendak duduga. Ayahmu orang beradat Hanafi, ibumu orang beradat, sesenang-senanghidupmu jika engkau – orang japutan – yang seharusnya mengejar-ngejar gadis, meminta-minta kasihnya, melainkan patutlah engkau memilih di antara yang datang saja, yag mana yang engkau suka. Secara adat kita di Minangkabau, sebaik-baik meminta – bukan laki-laki – lebih mulialah jika ia diminta
(Abdul Muis, Salah Asuhan).
Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan di atas adalah ….
a. Alur
b. Latar
c. Amanat
d. Watak
e. Sudut pandang
7. Tuti bukan seseorang yang kagum, yang mudah heran melihat sesuatu. Keinsafannya akan harga dirinya amat besar. Ia tahu bahwa ia pandai dan cakap dan banyak yang akan dikerjakannya dan dicapainya. Segala sesuatu diukurnya dari kecakapannya sendiri. Sebab itu, ia jarang memuji.
S.T. Alisyahbana, Layar Terkembang
Unsur intrinsik yang menonjol dalam kutipan di atas adalah …..
a. alur
b. latar
c. tema
d. watak
e. amanat
8. Pada suatu saat, sekolah kami mendapat tambahan tenaga pengajar, seorang guru olah raga. Masih bujangan, ganteng, dan simpatik sekali gaya bicaranya. Namanya Marman. Belum sampai sebulan guru itu mengajar, Wati sudah jatuh cinta kepadanya. Perasaannya cintanya terwujud dalam perbuatan yang mencolok sekali. Setiap berangkat sekolah, dia selalu singgah dulu ke rumah pondokan guru itu. Pulang sekolah juga selalu menyertainya. Bahkan, malam hari pun kadang-kadang datang juga kesana.
(”Mendiang”: S.N. Ratmana)
Watak tokoh Wati dalam penggalan di atas ….
a. Ramah
b. pemalu
c. murah hati
d. baik hati
e. mudah jatuh cinta.
9. Bersama anak sersan, kopral dan sepandri yang selalu hitam dan berkulit ternoda luka-luka di mana-mana, aku benar-benar bisa mengalami firdaus : berenang di selokan tangsi (telanjang bulat dong! Masakan pakai celana beledu dan topi matrus (kelasi, red) yang airnya lezat berwarna coklat “van Houten’s cacao”, segar dan nyaman menghanyutkan (pakaian diikat di atas kepala) melalui kampong bogeman, terus ke Pecinan dan muncul di jembatan muka Pasar Besar.
Y.B. Mangunwijaya, Burung-burung Manyar
Fungsi latar dalam penggalan di atas adalah …
a. mendukung amanat cerita
b. mendukung perwatakan pelaku cerita
c. menginformasikan kapan peristiwa terjadi
d. menjadi metafora dari perbuatan tentara pendudukan
e. menciptakan alasan mengapa peristiwa harus berlangsung
10. Di Malang rumah gadai membayar empat rupiah untuk sebuah karung beras, pemerintah perlu akan karung untuk membawa beras ke negeri Nippon, rakyat perlu akan karung untuk penutup aurat.
Di Jakarta juga susah kopi. Tapi orang di Bantam hampir tenggelam dalam kopi. Orang-orang di Bantam pun mati kelaparan juga, karena mereka tak dapat hidup dengan kopi saja. Di Bandung jalan-jalan raya penuh dengan perempuan-perempuan Belanda Indo. Mereka berjualan …. badannya.
Idrus, “Jawa Baru”
Latar yang ditonjolkan dalam penggalan di atas adalah …
a. tempat di beberapa kota
b. waktu pada zaman Jepang
c. jalan raya di kota Bandung
d. kesusahan hidup
e. banyaknya orang mati
11. “Atau seperti eyang Mus,” sambung Darsa. “Eyang Mus bilang, pohon-pohon kelapaku dirobohkan orang karena sudah menjadi suratan. Sudah menjadi nasib. Terimalah nasibmu dengan hati lapang, itu kata Eyang Mus. Ya, memang betul. Andaikan tidak mau menerima apa yang tak bisa ku tampik, lalu aku bisa berbuat apa? Coba; Seorang penyadap seperti aku mau apa? Mbalelo?”
(Bekisar Merah : Ahmad Tohari)
Amanat yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah …
a. memiliki kesabaran atas segala kejadian yang menimpa
b. tiap orang harus selalu berusaha mengubah nasib.
c. Orang tidak boleh menerima nasib begitu saja.
d. Tiap orang harus berpasrah diri kepada Tuhan.
e. Orang harus mencari makna atas kejadian yang menimpa.
12. “Rasanya kita pernah bertemu dulu,” kata Sutan Duano.
“Tentu. Lupakah kau?”
“Dimana gerangan?”
“Di rumahmu,” kata perempuan itu.
Sambil berpikir Sutan Duano berkata dengan putus-putus, “Kau .., kau…”
“Sudah kukira, kau lupa padaku.”
“Maafkan aku kalau begitu.”
“Cih, pandai kau meminta maaf sekarang. Setelah perempuan ini hidup terlunta, menderita kesakitan dan kepahitan hidup akibat perangaimu yang kepala batu, kini kau dengan perkataan maaf akan kuhapuskan segala nanah yag membusuk di dalam jiwaku yang luka
(A.A. Navis, Kemarau)
Pada penggalan di atas, A.A. Navis melukiskan watak tokoh-tokohnya melalui …
a. lukisan langsung
b. percakapan antar tokoh
c. perbuatan tokoh-tokohnya
d. lukisan wujud fisik para tokohnya
e. lukisan tempat tokoh-tokoh berada
13. Kartono heran melihat istrinya masih bangun, duduk membaca di ruang tengah.
“Engkau masih bangun, Tini?”
Tini tiada menjawab
“Bagaimana vergadering tadi?”
Tiba-tiba Tini berdiri, kerosi jatuh ke belakang, bukunya dicampakkannya di atas meja
“Tuan dokter pergi ke patient … “
Hati Sukartono terkejut, adakah diketahuinya yang tadi? …lupa di istrinya
Sukartono diam
“Ya, tutup mulut. Biar isterimu tertunggu-tunggu. Tidakkah dapat ditunda satu patient, buat menjemput isteri?”
Konflik antara Tini dan Sukartono pada penggalan novel Belenggu karena …..
a. Tini mengetahui bahwa Sukartono mempunyai hubungan intim dengan pasien.
b. Sukartono takut bila isterinya sering keluar malam.
c. Tini tidak suka suaminya menjadi dokter.
d. Tini tidak suka suaminya menerima panggilan pasien.
e. Sukartono khawatir perselingkuhannya diketahui istrinya
14. Kesudahannya Mariamin terpaksa pulang ke negerinya membawa nama yang kurang baik. Membawa malu, menambah azab dan sengsara yang bersarang di rumah kecil di pinggir sungai Sipirok itu. Demikian perempuan yang malang itu menjadi kurban adat yang sudah kuno itu. Kalau sekiranya persahabatan kedua anak muda itu, persahabatan dari waktu anak-anak sehingga besar, bertambah repot kalau sekiranya jiwa manusia yang kedua itu dipadu menjadi satu, sudah tentu bertambah dua orang manusia di atas bumi ini yang hidup beruntung.
(Azab dan Sengsara : Merari Siregar)
Permasalahan yang dikemukakan pada penggalan nomor di atas adalah …
a. adat kuno menimbulkan kemalangan
b. kesengsaraan akibat korban adat kuno
c. adat kuno menghalangi kebahagiaan
d. perkawinan kuno tidak menjamin keharmonisan
e. kawin paksa menjadi cirri adat kuno
15.Yang termasuk karya sastra utama pada zaman Pujangga Baru adalah …
a. Tak Putus Dirundung Malang
b. Anak Perawan di Sarang Penyamun
c. Dian yang Tak Kunjung Padam
d. Layar Terkembang
e. Grotta Azzura
16. Karya sastra utama yang terbit pada masa Jepang adalah dalam bentuk simbolik. Hal ini terluhat dalam karya Maria Amin yang berjudul …
a. Tinjaulah Dunia Sana
b. Tuan Amin
c. Radio Masyarakat
d. Sedih dan Gembira
e. Kejahatan Membalas Dendam
17. Pelopor puisi prosa, dan drama Angkatan 45 adalah …
a. Chairil Anwar, Moch Jamin, armyn Pane
b. Chairil Anwar, Idrus, Usmar Ismail
c. Moch Yamin, Idrus, Usmar Ismail
d. Rendra, Putu Wijaya, Sutan Takdir alisyahbana
e. Chairil Anwar, Idrus, Sutan Takdir Alisyahbana
18. Karya sastra yang pertama kali diterbitkan Zaman Balai Pustaka adalah …
a. Salah Asuhan karya Abdul Muis
b. Siti Nurbaya karya Marah Rusli
c. Azab dan Sengsara karya Merari Siregar
d. Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana
e. Salah Pilih karya Selasih
19. Karya sastra yang tidak termasuk Angkatan ‘45 adalah…
a. Tak Ada Esok
b. Domba-domba Revolusi
c. Jinak-jinak Merpati
d. Senja di Jakarta
e. Pada Sebuah Kapal
20. Seorang penyair yang penuh vitalitas, individualisme dalam bersikap, pembawa aliran ekspresionisme, berjiwa revolusioner, bernama ….
a. W.S. Rendra
b. Amir Hamzah
c. Taufiq Ismail
d. Chairil Anwar
e. Toto Sudarto Bachtiar
21. Tuti kelihatannya masih terharu juga, katanya tak banyak sebab perasaan dan pemandangan yang baru diperolehnya, malam itu hendak dicernanya benar-benar dalam hatinya. Pemandangannya tentang seni mendapat pukulan yang hebat. Pertunjukan Sandhayaha ning Majapahit yang lain benar daripada pertunjukan yang biasa diperlihatkan pada waktu keramaian yang lain-lain, amat dalam menggores kalbunya. Jaranglah sesuatu perasaan semesra itu memenuhi hatinya, menyamai kemesraan perasaannya yang sehebat-hebatnya selama penghidupannya sebagai perempuan pergerakan yang melakukan pekerjaannya dengan seluruh jiwanya. Mau tak mau ia harus mengaku, betapa besarnya pengaruh seni yang dahulu sering diejeknya itu atas jiwa manusia.
Unsur ekstrinsik yang sesuai dengan penggalan di atas adalah …
a. Sejarah
b. budaya
c. Seni
d. bahasa
e. sastra
22. Abu : Burung, di manakah ujung dunia?
Burung : Di sana
Abu : Katak, di manakah ujung dunia?
Katak : Di sana
Abu : Rumput, di manakah ujung dunia?
Rumput : Di sana
Abu : Embun, di manakah ujung dunia?
Embun : Di sana.
Arifin C. Noer, Kapai-Kapai
Dimensi drama yang dominan pada penggalan di atas adalah …
a. dimensi sastra
b. dimensi gerak
c. dimensi ujaran
d. dimensi hiburan
e. dimensi cakapan
23. Sekali terdengar suara-suara;
– Pok, jangan ngirim dong!
– Kasihan ynag ngantri dong!
Tak ada jawaban. Dan suara-suara pun matilah perempuan yang baru selesai menceboki anaknya masuk barisan lagi.
Dari belakang Tinah muncul suara-suara;
– Hei, hei! Jangan dikasi nyelak tuh!
– Memang tempatnya di situ tadi.
Perempuan tadi membela diri
– Ni Empok tau saya memang di sini tadi
– Uda deh, ah!
– Jangan ninggal-ninggal antrean dong!
Terang Bulan Terang di Kali oleh S.M, Ardan
Penggalan cerita di atas berkaitan erat dengan situasi yang terjadi saat itu di masyarakat. Adapun nilai moral yang terkandung dalam cerita di atas adalah …
a. kehidupan rakyat kecil
b. saling menghargai sesama manusia
c. saling mengalah pada saat antre
d. mempunyai rasa simpati kepada orang lain
e. tidak ada perbedaan status di masyarakat
24. Rara Jonggrang melangkah menuju sanggar pemujan. Ketika dilihatnya dua orang emban kepercayaannya, keduanya lalu dipanggil, agar mengikutinya di sanggar pemujan. “Aku sangat bingung, biyung, karena Raden Bandung Bandawasa melamarku”. Kedua emban itu sangat terkejut. Bagaimana perasaan gusti sendiri. “Biyung! Kalian tentu masih ingat ketika Kakanda Prabu Sri Karungkala gugur, aku tidak mau menjadi putri boyongan demi kehormatan dan martabat tahta Prambanan. Sekarang bagaimana aku harus menjawabnya.
Nilai moral yang terkandung dalam penggalan di atas adalah ….
a. demi kehormatan dan martabatjanji harus ditepati
b. untuk meneriam lamaran seseorang harus dipikirkan dahulu
c. dalam memutuskan sesuatu perlu bermusyawarah
d. hanya prialah yang berhak melamar
e. seyogyanya isteri tidak menikah lagi bila ditinggal suami
25. Wiryati, atas nama Lasi, pergi ke ruamh pak Tir. Meski tahu Pak Tir biasa menolak meminjamkan uang pada malam hari, Wiryati berangkat juga dengan keyakinan apa yang sedang menimpa Darsa bukan hal biasa. Sementara Wiryati pergi, orang-orang sibuk mengurus Darsa. Ada yang menyeka tubuhnya dengan air hangat agar Lumpur serta bau kencing Mukri yang membasahi tubuhnya hilang. Darsa mengerang lebih keras ketika luka-luka di kulitnya terkena air! Beberapa lelaki mempersiapkan usungan darurat. Dua tiga obor juga dibuat dari potongan bambu.
(Bekisar Merah : Ahmad Tohari)
Nilai sosial yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah …
a. kebiasaan tolong-menolong
b. obor yang dibuat dari potongan bambu
c. menyeka tubuh dengan air hangat
d. kebiasaan meminjam uang pada malam hari
e. mengenang karena luka-luka kulitnya
26. Cepat-cepat saya bidikan lensa ke arahnya melalui lensa saya melihat seorang wanita berpakaian sangat sederhana, menggendong sebuah baskom dengan sehelai kain yang sudah pudar warnanya. Tidak terlihat kesegaran dan kecerahan wajahnya yang tampak masih muda. Dua kali saya berhasil memotretnya, tetapi dia tampaknya tidak menyadari apa yang telah saya lakukan.
Unsur sosial yang terkandung dalam penggalan cerpen di atas adalah …
a. adat penduduk desa
b. masyarakat kota yang modern
c. kehidupan seronok
d. kesederhanaan orang desa
e. kehidupan pedesaan terpengaruh perkotaan
27. Betapa kamu tidakkan suka
Betapa sari
Tidakkan kembang
Melihat terang
Si matahari
Betapa kami
Tidakkan suka
Memandang mereka
Si jantung hati
Sanusi Pane
Puisi di atas beraliran romantisme, karena mengutamakan ….
a. Pikiran
b. perasaan
c. Alam
d. keselarasan
e. keseimbangan
28. “Pertama-tama yang patut kau ingat adalah aku tidak ingin kawin dengan orang asing. Kalau aku kini bermaksud kawin dengan Charles, ini bukan disebabkan karena dia orang asing. Aku suka kepadanya. Carl memang baik. Tapi aku lebih mengenalnya, lebih mengetahui kejelekan-kejelekannya. Dan lagi satu hal dari padanya yang tidak kusuka. Dai terlalu mengajukan kekayaannya”
“Pada Sebuah Kapal”, Nh. Dini
Jenis aliran yang terkandung dalam petikan di atas adalah …
a. ekspresionisme
b. idealisme
c. sinealisme
d. realisme
e. naturalisme
29. Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis. Tuan akan berhenti di dekat pasar, melangkahlah menyusuri jalan raya ke barat. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu. Dan di ujung jalan itu nanti akan Tuan temui sebuah surau tua. Didepannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi.
Dari Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis
Aliran sastra yang terkandung dalam penggalan cerita di atas adalah …..
a. surealisme
b. ekspresionisme
c. naturalisme
d. realisme
e. romantisme
30. Astiti Rahayu memang sebuah novel yang manis. Manis jalan ceritanya, manis penuturannya. Ceritanya dibaeakan secara ringan saja, tetapi berhasil memperlihatkan bobot persoalannya. Pembaca didorong untuk memasuki pengalaman Astiti dan batinnya. Setelah membaca novel ini pembaca akan memahami nasib dan sikap seorang gadis.
Penggalan di atas merupakan bagian tulisan yang di sebut …
a. resensi sastra
b. esai sastra
c. sinopsis sastra
d. sejarah sastra
e. kritik sastra
31. Hal-hal berikut yang tidak berhubungan dengan penulisan kritik sastra adalah…
a. Merupakan petunjuk yang berharga yang wajib dipertimbangkan untuk kebaikan ciptaan yang akan datang.
b. Penuntun bagi pembaca untuk dapat menikmati ciptaan yang dikritik sehingga dapat turut memberikan pandangan dan menghargainya.
c. Penelitian yang di ambil oleh penulis kritik sastra benar-benar berangkat dari analisis keilmuan, interpretasi karya dan nilai sastra lain.
d. Upaya memberikan nilai hakikat karya sastra dengan mengemukakan kelebihan dan kekurangan serta jalan keluar melalui pemahaman dan penafsiran.
e. Pertimbangan buku yang meliputi baik buruknya serta perlu tidaknya seorang pembaca menikmati suatu buku terbitan baru.
32. Cerpen pengarang ini belum banyak. Baru 8 buah saya jumpai. Tapi, ia telah memperlihatkan, bahwa orang Indonesia mampu menulis cerpen menandingi orang barat. Menulis lancer, lincah dan kocak. Dibekali pengetahuan yang luas, pengalaman yang banyak, perhatian terhadap yang kecil-kecil dan kegesitan mengingat kembali peristiwa-peristiwa remeh di masa lampau-sebagai syarat untuk pengarang yang baik – maka pengarang ini menghimpun suatu cerita yang menarik sekali.
Isi kritik sastra di atas adalah …
a. orang Indonesia banyak mengarang cerpen
b. pengetahuan yang dimiliki pengarang Indonesia
c. perbedaan pengarang Indonesia dan pengarang Barat
d. cara pengarang Indonesia menulis cerpen
e. kemampuan orang Indonesia menulis cerpen
33. Itulah wilayah kehidupan Markeso, tukang ngamen ludruk (ludruk tunggal) dan istrinya Raminten yang ayu. Muhammad Ali, pengarang dari Surabaya itu memang dikenal akrab dengan kisah-kisah kepahitan dan kemiskinan, satu sandiwaranyayang terkenal pun berjudul “Lapar”. Begitu akrab sehingga kemiskinan yang dilukiskannya bukanlah kemiskinan yang mengiba-iba, meski tidak pula galak menantang, malahan bernada humor yang halus dan karena itu terasa getir menggerogoti perasaan.
Unsur resensi karya sastra dalam penggalan di atas berupa …
a. kelemahan
b. keunggulan
c. tujuan
d. penitaian
e. identitas
34. Wahai muda kenali dirimu
inilah perahu tamsil tubuhmu
tiadalah berapa lama hidupmu
ke akhirat juga kekal diammu
Bahasan tentang struktur puisi yang dapat di tulis berdasarkan kutipan di atas adalah…
a. Puisi tersebut tergolong pantun yang menggunakan pola rima akhir a a a a.
b. Masing-masing baris puisi berisi makna serta bersajak a a a a. puisi tersebut disebut syair.
c. Baris pertama dan kedua puisi tersebut berisi sampiran seperti yang terdapat dalam pantun.
d. Puisi di atas terdiri atas empat baris tiap baitnya dan bersajak a a a a seperti Quatrain.
e. Isi puisi tersebut merupakan curahan perasaan yang terdapat dalam syair.
35. Puisi lama yang mendapatkan pengaruh asing dari Arab adalah …
a. Pantun
b. sonata
c. Gurindam
d. karmina
e. syair
-selesai-
Paket 5
SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
UJI COBA UJIAN NASIONAL 2008
Alamat : Jl. Dr. Sutomo 16 Yogyakarta telp (0274)513129—————————————————————————————————————————–
Nomor Paket Soal : SASTRA-5
Mata Pelajaran : Sastra Indonesia
Kelas : XII BAHASA
Waktu : 60 menit
Penyusun : Agustinus Suyoto, S.Pd
—————————————————————————————————————-
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Aku terlalu sombong dan angkuh aku menghendaki manusia sempurna, sedangkan manusia hanya dapat berikhtiar dan berusaha untuk menjadi sempurna. Kini aku sadar kemanusiaan hanya dapat dibina dengan mencintai dan bukan membenci sudah saja hendak merusak manusia lain, tetapi pertama kali merusak dirinya sendiri …..
Harimau-Harimau Moehtar Lubis
Amanat yang terkandung dalam penggalan novel diatas adalah …..
A. Janganlah menjadi manusia yang sombong dan angkuh.
B. Kita harus menjadi manusia yang sempurna.
C. Kemanusiaan hanya dapat dibina dengan mencintai dan bukan membenci.
D. Manusia tidak boleh merusak manusia lain.
E. Sebagai manusia kita tidak boleh merusak diri kita sendiri.
2. (Adegan di tikungan sebuah desa barat rel kereta api. Fredy berjalan cepat di depan, diikuti Samin).
Samin : Fred, jangan cepat-cepat, bahaya!
Fredy : Alaa, malam begini sepi, tak apa.
Samin : (menyusul menarik Fredy mundur) Kita berhenti dulu.
Fredy : Ah, lebih cepat sampai alamat kan lebih baik.
Samin : Jangan main-main, Fred!
Fredy : Aku tidak main-main.
Samin : Ingat yang aku bawa surat penting!
Fredy : Justru itu.
Samin : Pokoknya berhenti, Fred. Aku tidak mau ambil resiko tertangkap
Belanda
Fredy : Baik, Min!
Kau yang pegang komando, (duduk diikuti Samin),
Struktur alur yang dominan dalam penggalan drama diatas adalah …..
A. pengenalan – penyelesaian
B. pertengahan – penurunan
C. klimaks – pertengahan
D. penurunan – klimaks
E. penyelesaian – penurunan
3. REFLEKSI PEJUANG TUA
Tentara rakyat melucuti kebatilan setelah mereka menggunakan deru sejarah. Dalam regu perkasa mulailah melangkah karena pejuang hari-hari ini adalah pejuang dari kalbu yang murni belum pernah kesatuan begini eratnya kecuali duapuluh tahun yang lalu.
Taufiq Ismail
Masalah sosial yang diungkapkan dalam puisi di atas adalah …..
A. perjuangan rakyat
B. protes ketidakadilan
C. perjuangan kemerdekaan
D. rasa persatuan
E. kebulatan tekad rakyat
4. Monang adalah pemuda Batak, yang berpendidikan teknik tinggi. Ia dibesarkan dan hidup di budaya moderen kota besar di Jawa. Namun, tantangannya pada daerah dan orang tua masih kuat. Pertautan ini bukan hanya sekedar penghormatan, tetapi juga dipakainya untuk memperhitungkan masa depannya sendiri.
Unsur instrinsik yang dominan penggalan resensi novel di atas adalah …..
A. alur
B. perwatakan
C. latar
D. tema
E. amanat
5. Lalu ia melangkah. Tetapi sebelum ia hilang di balik belukar yang bergoyang ditiup angin lembah, kukatakan kepadanya, “Besok aku akan datang lagi ke sini, Nun.” Tapi ia menoleh lagi, hilang di balik belukar itu. Dan belukar itu bertambah ria ditiup ria, menari ditiup angin gunung. Angin juga meniup aku meniup Nun, dan meniup gadis kecil itu.
Angin Gunung, A. A. Navis
Latar cerpen di atas adalah …..
A. hutan belukar
B. desa terpencil
C. pegunungan berhutan
D. di jalan berkelok
E. pegunungan yang berbelukar dan berangin
6. Sang Kuriang sangat terkejut. Tetapi dengan telinga sendiri didengarnya suara kokok ayam jantan, dan di sebelah timur dilihatnya sinar putih merekah. Dia menjadi marah. Dia merasa ditipu para Jin dan siluman yang telah berjanji akan dapat memenuhi permintaan Dayang Sumbi pada waktunya. Disepaknya perahu yang belum selesai itu melesat ke udara lalu jatuh tertelungkup kemudian menjadi gunung Tangkuban Prahu. Dikecamnya Jin dan siluman yang membantunya itu.
Manusia Sunda oleh Ajip Rosidi
Bahasa cerpen di atas sederhana. Hal-hal yang melatari penggunaan bahasa seperti itu adalah …..
A. kemampuan keterbatasan pengarang
B. cerita tersebut termasuk cerita kuno
C. cerita tersebut lebih mengutamakan daya imajinasi
D. kesederhanaan masyarakat dengan pola pikir yang wajar
E. masyarakatnya masih terbelakang
7. Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba sore itu
“Ini dari kami bertiga
Pita hitam dalam karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi”
Dari Tirani, Taufiq Ismail
Maksud puisi di atas adalah …..
A. penembakan kepada para demontran
B. anak-anak kecil yang ikut berjuang
C. rasa bela sungkawa yang mendalam
D. rasa peduli anak kecil dengan situasi
E. pentingnya menghargai para pahlawan
8. Bus telah tiba di perhentian berikutnya dan ia berseri-seri. Ia bahkan tidak mendengar laki-laki dalam bus itu meneriakinya, “Koper itu tetap akan berbicara milik siapa karena Tuhan adalah saksiku.”
Mengapa orang-orang tidak mengurusi urusan mereka sendiri saja, pikir Tini. Ia baru sadar bahwa orang memperhatikannya.
Nilai kebiasaan yang sering dilihat dalam masyarakat sesuai dengan penggalan tersebut adalah …..
A. masyarakat sudah sadar tentang mengutamakan kepentingannya sendiri
B. kepedulian orang lain perlu diperhatikan
C. banyak orang yang ingin mencampuri urusan lain
D. utamakan urusan masing-masing
E. kerja sama yang baik antar anggota masyarakat perlu ditingkatkan
9. PERPISAHAN
Akhirnya peluitpun dibunyikan
Buat penghabisan kali kugenggam jarimu
Lewat celah kaca jendela
Lalu jarak antara kita
Mengembang jua
Dan tinggallah rel-rel peron-peron
Lampu yang menggigil di angin senja
Oleh Elha
Dilihat dari jumlah barisnya, puisi di atas disebut/termasuk bentuk …..
A. oktaf
B. sektet
C. septim
D. stanza
E. kuin
10. Putih di padang-padang
Putih kembang-kembang lalang
Putih rindu yang memanggil-manggil dalam dendang
Orang di dangau orang di ladang
Putih jalan yang pangan.
Nyanyian Kembang Lalang
Puisi di atas menggunakan majas …..
A. alegori
B. paralelisme
C. repesisi
D. simbolik
E. pleonasme
11. Ketika Suropati ditemukan oleh pembesar Belanda keadaannya sangat memprihatinkan. Ia diambil dari lingkungan anak jalanan yang kumuh dan tidak terpelihara. Pada saat pembesar Belanda merasakan banyak keberuntungan setelah memungut Suropati, maka anak tersebut dinamai Untung. Untung cepat dewasa dan tampan. Susan anak pembesar Belanda pun jatuh cinta. Untuk dibesarkan di lingkungan keluarga berada.
Roman Suropati
Abdul Muis
Latar penggalan roman diatas adalah …..
A. Kehidupan Untung di penjara
B. Kehidupan Untung bersama kekasihnya
C. Kehidupan Untung di keluarga berada
D. Kehidupan Untung di masa kecil
E. Kehidupan Untung pada masa perjuangan menentang kompeni.
12. Sejak berpisah dengan burung perkulutl kesayangannya, Mbah Pario sakit. Bukan sakil encok seperti biasanya, namun sakitnya lebih merupakan sakit rohani ketimbang sakit jasmani. Tiga bulan yang lalu, burung perkutul yang sudah “kung” itu dibeli Pak Umar. Sebetulnya, Mbah Parto tak hendak melepaskan burung kesayangannya. Namun, karena Pak Umar mendesak dan meninggikan penawarannya sampai delapan ralus ribu rupiah, akhirnya,
Mbah Parto merelakan perkutul itu dibeli. la mengira dengan uang sebanyak itu dia dapat membeli perkulut lagi dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, yang terjadi di luar perkiraannya. Semenjak berpisah dengan burung perkututnya, Mbah Parto justru menderita. Tubuhnya semakin kurus dan pada akhirnya jasmaninya pun tak kuat, ia terbaring sakit.
Cerpen ‘Mbah Parto’
Amanat yang terkandung dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
A. jangan memaksakan kehendak
B. jangan menyayangi sesuatu berlebihan
C. jangan tergiur dengan uang banyak
D. jangan lergesa-gesa membuat keputusan
E. jangan menyayangi binatang
13. “Rabiya, aku minta kau mau menerima semua akibat keputusanku ini dengan tawakal. Jangan menyumpah-nyumpah dan jangan menggerutu atau kecewa. Bila nanti dengan kematianku kau dan anak-anak terpaksa harus kembali dengan keadaan
dua puluh limatahun yang lalu, kau harus menerima dan percaya bahwa itu kehendak Yang Mahakuasa. Ingat betul-betul bahwa dulu kita tidak pernah punya apa apa. Bahkan, tidak pernah berpikir bahwa ada kemungkinan kita akan punya esuatu yang berharga. Rabiya, telah kuwariskan seluruh harta kekayaanku kepada Darulaitam hanya dengan satu alasan: perintah Tuhan. Titik.Kulakukan itu dengan sadar. Maka kau pun harusmenyetujuinya dengan sadar. Habisnya milik kita nanti bukan berarti bahwa kita tidak punya apa-apa lagi. Percayalah bahwa semakin melarat kita, semakin kayalah kita.”
Makna peribahasa Semakin melarat kita, semakin kayalah kita dalam penggalan cerpen di atas adalah
A. semakin melaral semakin kaya akan utang
B. penderitaan seseorang memotivasi untuk maju
C. semakin menderita akan semakin berbahagia
D. kemelaratan bukan ciri dari kemiskinan
E. miskin material, namun kaya akan pengalaman
14. Tuti duduk membaca buku di atas kursi kayu yang lebar, di bawah pohon mangga, dihadapan rumah sebelah Cideng Weg. Tiap-tiap petang, apabila ia
sudah menyelesaikan pekerjaan rumah dan sudah pula mandi dan berdandan, biasanya ia duduk di tempat itu menanti hari senja. Sesungguhnya,nikmat duduk berangin-angin di hadapan rumah memandang Cideng Weg yang sepi itu. Ke hadapan,lantang ia melihat ke seberang kali,kepada rumah-rumah batu yang indah. Di langit jauh di belakang rumah bersusun, awan senja berbagai-bagai warnanya, mengantarkan matahari yang akan terbenam.
Latar penggalan novel Layar Terkembang di atas adalah ….
A. sebuah tam an
B. di rumah batu yang indah
C. di depan rumah
D. menjelang senja
E. di belakang rumah susun
15. Perhatikan penggalan hikayat berikut!
Setelah itu maka Hamzah pun memakai senjatanya. Setelah sudah lengkap, maka hamzah pun naiklah ke atas kuda Hanka Ishak, lalu Hamzah dan mar Umaiyah pun berjalan menuju kota Serandib.
Tatkala itu Landahur pun daanglah dari hadapan. Kelakian maka Umar Umaiyah pun melihat ke hadapan. Maka terpandang kepada Landahur. Maka kata Umar Umaiyah,”Hai Amir, itulah Landahur yang dating dari hadapan kita”
Dengan demikian Landahur pun hampirlah. Maka bertemulah Landahur dengan Amir Hamzah. Maka ia pun bertanya,”Siapa engkau yang dating berhadapan dengan aku ini, maka si pencuri kau taruh di belakanmu?”
Maka kata Hamzah, “Akulah Hamzah anak Khoja Abdulmuthalib.”
Maka kata Landahur,”Hai Hamzah, engkaulah yang dating hendak menangkap aku ini?”
(Hikayat Amir Hamzah, Bunga Rampai dari Hikayat Lama, Sanoesi Pane)
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam penggalan hikayat tersebut adalah ….
A. Amir Hamzah, Hanka Ishak, Umar Umaiyah
B. Amir Hamzah, Landahur, Umar Umaiyah
C. Amir Hamzah, Landahur, Hanka Ishak
D. Landahur, Umar Umaiyah, Hanka Ishak
E. Landahur, Khoja Abdulmuthalib, Umar Umaiyah
16. Berikut ini yang merupakan gurindam adalah ….
A. Kura-kura dalam perahu,
Pura pura tidak tahu
B. Di mata air, di dasar kolam
Kucari jawab teka-teki alam
C. Barang siapa suka berbohong
Saat sengsara tiada yang menolong
D. Dahulu parang sekarang besi
Dahulu saying sekarang benci
E. Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti kita menjadi susah
17. Perhatikan penggalan esai berikut!
Iwan melihat manusia selaku gelandangan. Itulah yang ia coba melukiskannya dalam novel-novelnya. Hanya bentuk atau gaya pembahasan tema dasar itu bukan lagi bentuk realisme formal yang masih (dan akan selalu) berlaku. Gaya kesusastraan Iwan analog dengan lukisan-lukisan surealis Dada yang lebih berbicara dengan bahasa di bawah sadar, bebicara dengan symbol-simbol asli (archetype) yang trans-waktu maupun trans-tempat yang “kelewat logis”, berjalan dalam plot yang berjalan dengan pergulungan waktu, tetapai multidimensional. Ilmu pengetahuan dan logika bekerja dengan pengertian-pengertian de-notasi. (”Manusia Gelandangan” Iwan Simatupang, YB Mangunwijaya)
Unsur yang dibicarakan dalam penggalan esai berikut adalah ….
A. tema karya-karya Iwan Simatupang
B. cara Iwan Simatupang bercerita
C. tokoh dalam karya-karya Iwan Simatupang
D. kekurangan Iwan Simatupang
E. perbandingan gaya Iwan Simatupang
18. Perhatikan penggalan drama berikut!
Guru : ‘Nah seperti minggu lalu, Ibu mau bertanya lagi, mengapa kamu tak hadir Senin kemarin?”
Dedi : “Hari Senin saya mengantar ibu ke rumah Eyang, Pak!”
Guru : “Sudah berkali-kali kamu tak masuk tanpa keterangan, Ded!”
Dedi ; ” Mohon maah Pak, ini yang terakhir!”
Guru : “Tidak, sekarang juga kamu harus menandatangani pernyataan ini!”
Dialog di atas bila diputuskan, kesan yang ditimbulkan tokoh guru adalah ….
A. Kesal
B. tegas
C. Kejam
D. benci
E. penuh ancaman
19. Sejak itu jiwa gelisah
selalu berjuang tiada reda
Ketenangan lama rasa beku
Gunung pelindung rasa penghalang
Berontak hati hendak bebas
menyerang segala apa menghadang (STA)
Informasi yang bisa diperoleh dari penggalan sajak “Menuju ke Laut” karya STA di atas adalah . . .
A. Penjelasan tentang isi mimpi yakni bergeloranya laut dengan gelombang yang berkejar-kejaran menuju ke tepi pantai.
B. Informasi tentang kegelisahan setelah mengalami peristiwa yang hebat, perasaan ingin bebas dan berontak terhadap kebekuan dan ketenangan yang lama.
C. Informasi tentang kekerasan hati yang hendak maju sehingga menghasilkan kesedihan dan kegembiraan yang silih berganti.
D. Informasi tentang penderitaan dalam mencapai kemajuan, tetapi tidak ada niat untuk kembali ke alam lama.
E. Kesan bagaimana kerasnya si aku yang hendak meninggalkan tradisi lama menuju ke tradisi yang baru
20. Perhatikan penggalan cerpen terjemahan di bawah ini!
Satu luapan rasa simpati yang muncul secara tiba-tiba membuat air matanya berlinang di kedua belah mata Lucy. Kasihan, ibuku saying, pikirnya. Betapa sering ibunya kelaparan asalkan anak-anaknya tidak. Aku tidak boleh mementingkan diriku sendiri. Demikianlah, ia kemudian mendekatinya dan meletakkan kepalanya ke pangkuan ibunya.
(Lucy, karya Annete Swan-Godchild)
Nilai normal yang terkandung dalam penggalan cerpen terjemahan tersebut adalah ……
A. pengorbanan seorang anak untuk ibunya
B. pengorbanan seorang ibu untuk anaknya
C. tidak mementingkan diri sendiri
D. kesedian yang mendalam sehingga timbul rasa belas kasihan
E. anak yang manja biasanya mementingkan diri sendiri
21. Dengan sekejap itu dilihatnya Mariamin jatuh ke air. Cangkul yang di bahunya pun dilemparkannya dan setelah bajunya ditanggalinya, ia pun mengucap, “Tolong, Tuhan!” Dengan perkataan yang dua patah itu, Aminuddin melompat ke dalam air akan menyusul mariamin, yang dihanyutkan banjir yang tiada menaruh iba kasihan pada kurbannya itu. Meskipun semuanya terjadi dengan sekejap saja, sudah jauhlah gadis kecil itu dihanyutkan air. Aminuddin berenang dengan sekuat-kuatnya, mengejar anak yang malang itu. (Azab dan Sengsara, Merari Siregar)
Jika kita mencermati deskripsi di atas, dapat diketahui bahwa peristiwa tersebut terjadi di daerah …..
A. perkotaan
B. sungai yang sedang banjir
C. sungai di dekat persawahan
D. pedesaan
E. daerah terpencil
22. Perhatikan puisi di bawah ini!
Aku berteriak memanggilmu dalam keheningan,
Aku paksakan gemuruhku dalam hening doa tanpa kata-kata,
Aku lagukan setiap irama hidupku dalam tanpa nada semilir nafasku,
Aku larikan lukaku ………………………
Kata-kata yang paling tepat untuk melanjutkan puisi di atas secara harmonis adalah …..
A. biar hilang pedih di hati
B. dalam gelap di malam hari
C. dalam henti mematung
D. sambil mendekap perih
E. dalam nama-Mu
23. Cinta? Apakah cinta yang menjadikanmu gila seperti ini,
Mengemis di jalanan, berlarian mengejar bis-bis yang berseliweran,
Tidur di kolong jembatan sambil mendekap erat kesedihanmu.
Bodoh, kawan. Engkau memang dibikin bodoh atas nama cinta!
Stop! Angkat pedangmu dan buru cinta dengan amarah!
Maka engkau adalah lelaki sejati, kalau perlu persetankan batas norma,
Sampai kau mati di ujung perjuanganmu!
Imaji yang muncul dari penggalan puisi di atas adalah …..
A. seorang lelaki pengemis
B. seeorang lelaki yang lari dari masalah
C. seorang lelaki yang putus cinta
D. seorang lelaki di kolong jembatan
E. seseorang yang berani sengsara karena cinta
24. Salahsatu kesalahan di bawah ini adalah kesalahan anakronisme dalam penciptaan cerpen.
A. Ketika mendeskripsikan latar Stero November 2006 dijelaskan bahwa pohon nangka sedang berbuah lebat, pohon mangga buahnya sedikit, dan bunga-bunga mulai bermekaran.
B. Ketika mendeskripsikan Malioboro 1985 beberapa tokoh bertengkar di dekat stasiun Tugu.
C. Ketika mendeskripsikan Malioboro 1985 beberapa tokoh dalam cerpen tersebut sedang berlari-lari menaiki tangga Malioboro Mall.
D. Pengarang menceritakan terjadinya tabrakan hebat dua taksi di Jalan Solo.
E. Banyak becak dan andong menuju alun-alun Utara
25. Seorang penilis cerpen akan menciptakan cerpen dengan konflik budaya antara Batak, Jawa, dan Bali. Pernyataan di bawah ini yang sudah memiliki potensi memunculkan konflik yang menarik untuk dikembangkan dalam cerpen adalah …..
A. Thomas Sihotang memiliki istri bermana Maria Sumarni dan hidup bahagia di Pulau Bali.
B. Antonius Siregar mengadakan pesta babi panggang di rumahnya yang ada di daerah wisata Bali.
C. Made beristrikan orang Jawa yang beragama muslim. Mereka kedatangan tamu dari Batak.
D. Wayan kedatangan tamu teman lamanya dari Batak. Teman lamanya tersebut mengajaknya makan sate sapi di restoran terbaik di Bali. Restoran tersebut dimiliki oleh Pak Soleh dari Jawa.
E. Thomas Sihotang bertemu dengan Wayan di sebuah hotel yang dikelola oleh Pak Soleh.
26. Hingga kini masih sedikit sastrawan kita yang berani menjadikan agama sebagai persoalan dalam karya-karyanya. Mungkin hal ini disebabkan masalah agama masih dianggap sebagai masalah sensitif bagi masyarakat kita. A.A. Navis adalah salah seorang dari yang sedikit itu yang berani mempersoalkan agama, khususnya mengenai praktik orang yang tampak rajin melakukan ibadah, tetapi malas bekerja keras mengeluarkan keringat, dalam karya-karyanya. Dalam ulasan singkat ini akan dibicarakan salah satu cerita pendeknya yang monumental, Robohnya Surau Kami, yang mempersoalkan hal itu.
Pokok persoalan yang diungkapkan dalam penggalan esei di atas adalah . . . .
A. Tidak banyak sastrawan yang mempersoalkan agama dalam karyanya.
B. Masalah agama dianggap masalah sensitif
C. A.A. Navis berani mempersoalkan agama dalam karyanya.
D. Robohnya Surau Kami karya sastra yang mempersoalkan agama.
E. Orang yang rajin beribadah harus rajin bekerja mengeluarkan keringat.
27. Proses kegiatan yang dilakukan dari bentuk novel ke bentuk sinetron itu tidak lain dari proses mengubah bentuk bahasa ke bentuk penampilan. Ini merupakan suatu kesulitan besar. Di atas telah dinyatakan bahwa penggambaran gadis cantik itu ke dalam novel hanya dilakukan dengan bahasa tentang kulitnya yang putih atau hitam manis, tentang bibirnya yang merah, tentang matanya yang hitam dan bulat, dan sebagainya. Penggambaran kecantikan itu dalam sinetron berubah menjadi penampilan seorang wanita yang kuning kulitnya, yang merah dan agak tebal bibirnya, dan yang biru matanya itu. Jadi, dalam sastra kita berhadapan dengan deskripsi dan imajinasi, sedangkan dalam sinetron kita berhadapan dengan citra visual.
Isi penggalan esei di atas adalah . . . .
A. Pentingnya citra visual dalam sinetron.
B. Pentingnya penggambaran dan imajinasi dalam sastra
C. Penggambaran dalam novel dengan bahasa
D. Sulitnya pengubahan bentuk bahasa ke bentuk penampilan
E. Penggambaran dalam sinetron dengan penampilan
28. Adalah Lasi seorang wanita desa berayah bekas serdadu Jepang. Kulitnya yang putih dan matanya yang khas membawa dirinya menjadi bekisae untuk hiasan sebuah gedung dan kehidupan mewah seorang lelaki tua bernama Pak Han di Jakarta. Betapa gagap Lasi ketika menemukan nilai perkawinannya dengan Pak Han hanyalah sebuah keisengan dan main-main. Kanjat, laki-laki teman bermainnya semasa kecil yanag diharapkan mau menolongnya ternyata hanyalah lelaki yang tak pernah peduli. Begitulah Ahmad Tohari dalam novel Bekisar Merahnya mencoba menjalin persoalan-persoalan yang dihadapi tokoh utama.
Penggalan resensi di atas menyajikan …..
A. data buku yang sedang diresensi
B. garis besar isi novel (sinopsis novel)
A. alinea pembuka yang memperkenalkan pengarang
B. ulasan singkat tentang keunggulan novel yang diresensi
C. kritik terhadap alur dan gaya penceritaan novel yang diresensi.
29. Metode penyajian watak tokoh secara dramatik dapat disampaikan melalui hal-hal berikut, kecuali
A. tindakan tokoh
B. perilaku tokoh
C. gaya bahasa pengarang
D. cara berpikir tokoh
E. gaya berbicara tokoh
30. Suatu novel dikatakan menggunakan gaya penceritaan akuan jika ….
A. pengarang menjadi tokoh
B. tokoh pencerita terlibat dalam peristiwa cerita
C. tokoh pencerita tidak terlibat dalam cerita
D. pengarang tidak menjadi tokoh cerita
E. pengarang menjadi pencerita
31. Distikon, terzina, kuatrin, dan kuin merupakan istilah-istilah dalam pembagian puisi berdasarkan
A. Isi
B. bentuk
C. jumlah kata
D. Makna
E. gaya bahasa
32. Nyonya Suryo tersenyum. Tiba-tiba dia ingat peristiwa di mana sifat-sifat Bawuk yang pemurah dan perasa menonjol jauh lebih nyata dari kakak-kakaknya. Waktu itu bawuk sudah duduk di kelas lI HIS. Suatu sore bapak dan ibunya mendapat undangan dari kanjeng bupati buat pesta ulang tahun bupati di kediaman kanjengan. Pesta itu boleh dikatakan besar-besaran juga. Semua onder dan wedana di daerah kabupaten itu mendapat undangan . Juga kontrolir dan tuan-tuan besar kedua pabrik gula yang ada di kabupaten itu, semua mendapat undangan.
(Sri Sumarah & Bawuk, Umar Kayam)
Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang pada penggalan cerita di atas adalah . . .
A. akuan sertaan
B. akuan tak sertaan
C. diaan terbatas
D. diaan serba tahu
E. diaan dan akuan
33. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menjadi kelemahan definisi sastra, kecuali ….
A. Orang ingin mendefinisikan terlalu banyak sekaligus.
B. Orang ingin mencari definisi ontologis tentang sastra (ingin mengungkap hakikat sastra)
C. Biasanya terjadi percampuran antara mendefinisikan sastra dan menilai mutu suatu karya sastra.
D. Orientasinya terlalu kebarat-baratan.
E. Tidak banyak orang yang memiliki keahlian di bidang sastra.
34. Laksana bintang berkilat cahaya,
di atas langit hitam kelam,
sinar berkilau cahya matamu,
menembus aku ke jiwa dalam
(Sebagai Dahulu, Aoh Kartahadimadja)
Gaya bahasa pada baris pertama penggalan puisi di atas adalah …
A. Personifikasi
B. simile
C. metafora
D. metonimia
E. alegori
35. Perhatikanlah periodisasi sastra menurut Nugroho Notosusanto di bawah ini !
A. Kesusastraan Melayu Lama
B. Kesusastraan Indonesia Modern
1. ….
a. Periode 1920
b. Periode 1933
c. Periode 1942
2. Masa Perkembangan
a. Periode 1945
b. Periode 1950
Informasi yang paling tepat untuk mengisi bagian kosong di atas adalah
A. Masa perintisan
B. Masa permulaan
C. Masa Sebelum Perang
D. Masa kebangkitan
E. Masa penyemaian
selesai